Kredit Foto: Irwan Wahyudi
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Jusuf Kalla meminta Timses Jokowi-Ma'ruf jangan terlena dengan hasil survei yang mengungguli pasangan Prabowo-Sandiaga. Ia mencontohkan pada Pilpres Amerika dan Pilkada DKI.
"90% orang Amerika mengatakan bahwa hillary yang memang. 90% orang Inggris bilang Brexit akan kalah. Tapi terjadi sebaliknya, kenapa pertama terlalu optimis," katanya di Surabaya, Sabtu (27/10/2018).
Lanjutnya, Ia mengatakan orang-orang yang berpikir akan menang itu merasa tak perlu datang ke tempat pencoblosan malah yang terjadi sebaliknya.
"Tapi efeknya yang terjadi adalah karena dia kira menang, tidak pikir TPS. Jadi generasi muda pergi liburan, yang nyoblos 40 tahun ke atas," jelanya.
Ia mengatakan faktor lainnya adalah Trump membangkitkan semangat pemilihnya dengan sentimen anti imigran dan pendukung Hillary sudah besar kepala merasa sudah menang.
"Kita harus tetap kerja keras. Harus berpendapat ini 50-50, akhirnya anda bekerja tidak terlalu serius karena yakin menang dan akhirnya orang tidak datang ke TPS," tegas JK.
Selain itu, Ia mengatakan seperti Pilkada DKI Jakarta. Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kalah meski dalam sejumlah survei tingkat kepuasan tinggi.
"Hasil survei jangan terlalu jadi bahan. Di DKI juga begitu. Jangan terlalu optimisme. Tapi kasih juga peringatan-peringatan sehingga pemilih kita betul-betul datang ke TPS," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: