Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Basarnas Evakuasi 186 Kantong Jenazah Tragedi Lion Air JT610

        Basarnas Evakuasi 186 Kantong Jenazah Tragedi Lion Air JT610 Kredit Foto: Lion Air Group
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lion Air menyampaikan perkembangan terbaru terkait dengan penanganan Lion Air penerbangan JT-610 registrasi pesawat PK-LQP, bahwa proses evakuasi serta pencarian penumpang, kru dan pesawat hari ini terus dilanjutkan.

        Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan hingga Selasa (6/11/2018) pukul 21.00 WIB, Lion Air menerima konfirmasi dari Badan SAR Nasional (Basarnas) evakuasi 22 kantong jenazah, sehingga total terbaru ialah 186 kantong (05 November 26 kantong, 04 November 34 kantong, 03 November 31 kantong, 02 November delapan kantong, 01 November sembilan kantong, 31 Oktober delapan kantong, 30 Oktober 24 kantong, 29 Oktober 24 kantong).

        "Proses identifikasi (Disaster Victim Identification) yang berada di RS POLRI tetap dilakukan. Tim DVI POLRI telah memberikan konfirmasi hasil identifikasi 44 jenazah hingga Selasa (6/11/2018)," ujar Danang dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (7/11/2018).

        Sebelumnya, rencana operasi melibatkan kekuatan personel 1.324 yang sudah termasuk tim penyelam gabungan. Rincian jumlah tersebut terdiri BASARNAS 201 orang, TNI Angkatan Darat (AD) 56 orang, TNI Angkatan Laut (AL) 456 orang, TNI Angkatan Audara (AU) 12 orang, POLRI 220 orang, Petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) 131 orang, Bea Cukai 30 orang, Palang Merah Indonesia (PMI) 30 orang, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) 18 orang, Indonesia Diver lima orang, Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Semarang 10 orang, Pertamina 84 orang, Dinas Perhubungan Jakarta 15 orang, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 42 orang serta Potensi SAR Gabungan 14 orang.

        Danang melanjutkan, untuk pencarian unsur laut (wilayah perairan) tetap mengerahkan 69 unit kapal sesuai hari sebelumnya. Luas area pencarian bawah air diperluas 5,4 KM2, antara lain daerah prioritas 1A bawah air dengan kapal Baruna Jaya serta daerah prioritas 1B dengan kapal Dunamos. Daerah prioritas 2 untuk pencarian permukaan air seluas 360 NM2 yang dioperasikan oleh 40 kapal dari Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polisi Air (Polair), KPLP, Bea Cukai dan Pertamina. Kemudian daerah prioritas penyisiran darat dilakukan sepanjang garis pantai Tanjung Pakis sejauh 15 KM.

        "Daerah prioritas penyelaman diperluas 1,8 KM2 yang diperkuat menjadi 176 orang dibandingkan hari sebelumnya 152 orang tim penyelam gabungan, dengan rincian 41 orang TIM Basarnas Special Group (BSG), 38 orang dari Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska), 28 orang Detasemen Jalamangkara (Denjaka), 17 Tim penyelam Taifib atau Batalyon Intai Amfibi Korps Marinir, lima orang Kantor Sar Semarang, tujuh orang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP), Korps Brigade Mobil (Brimob) empat orang, 16 orang POSSI Semarang, Indonesia Diver lima orang, Polair 14 orang serta Kantor Sar Lampung satu orang," tutup Danang.

        Rencana operasi melalui pencarian udara seluas 190 NM2 menggunakan tiga helikopter, yaitu satu unit HR -1519, satu unit HR -1301, satu unit HS -4207.

        Untuk unsur penanganan di darat tetap tersedia ambulance 30 unit, yang meliputi sembilan unit dari POLRI, PMI enam unit serta 14 unit instansi lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Kumairoh
        Editor: Kumairoh

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: