Melalui akun Twitternya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat menilai Pemilihan presiden 2019 diwarnai dengan kampanye bersentimen agama.?
"Rakyat makin sulit secara ekonomi, tapi kok kampanye pilpresnya berbau benturan antar dan intra agama. Apakah kita bangsa kaleng?"?tulisnya, Kamis (8/11/2018).
Seperti diketahui, karena dianggap ampuh untuk mengeksploitasi?sensitifitas perilaku pemilih, kampanye hitam terkait suku, agama, ras (SARA) dan politik identitas diperkirakan akan mewarnai Pilpres 2019.
"Kalau mau jernih melihat Indonesia saat ini: agama jadi isu politik setelah orang dan partai yang ingin berkuasa atas nama kemajemukan menggunakan taktik menyerang figur-figur politik agama tertentu sebagai common enemy," terangnya.
Sambungnya, "Apa tidak bisa dihentikan saling menghujat itu?," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil