Theresa May Lolos Mosi Tidak Percaya, Brexit Jalan Terus

Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Rabu (12/12) selamat dari upaya oleh anggota parlemennya sendiri untuk menghapusnya tetapi lebih dari sepertiga suara justru menentangnya, menandakan pertempuran yang masih bisa dia perjuangkan untuk mendapatkan kesepakatan Brexit melalui parlemen.

May memenangkan dukungan dari 200 anggota parlemen Konservatif, tetapi 117 memilih untuk mengusirnya, hanya setelah dia mengakui jika dia akan mengundurkan diri sebelum pemilihan 2022.

"Saya senang menerima dukungan rekan-rekan saya dalam pemungutan suara malam ini," katanya di luar kantornya di Downing Street setelah hasilnya diumumkan.

"Sejumlah besar kolega melakukan pemungutan suara terhadap saya dan saya mendengarkan apa yang mereka katakan," tuturnya.

Dia mengatakan dia ingin "melanjutkan tugas untuk menyelesaikan Brexit", dan untuk melihat "politisi di semua pihak ada di pihaknya".

Hasilnya, diumumkan setelah pemungutan suara secara rahasia, disambut dengan sorak-sorai besar dari pendukung May yang berkumpul di parlemen, sementara pound langsung naik begitu berita itu diumumkan.

Namun, pemimpin pemberontak Brexit, Jacob Rees-Mogg, salah satu dari setidaknya 48 anggota parlemen Tory yang memicu pemungutan suara dengan menulis surat tidak percaya yang ditujukan kepada May, justru mengatakan itu adalah "hasil yang mengerikan".

"Dia harus pergi dan melihat ratu dan segera mengundurkan diri," ungkapnya kepada BBC.