Tahun Politik, Penjualan Printer Akan Jalan di Tempat

Pasar printer Indonesia dinilai akan mengalami pertumbuhan yang stagnan pada 2019 ini. Salah satu faktornya, pemilu yang akan dilaksanakan pada April mendatang.

Menurut Senior Division Manager Canon Consumer System Product Div. PT Datascrip, Monica Aryasetiawan, pasar printer akan jalan di tempat di 2019 ini. Namun, ia tetap berharap pasar tersebut tetap bertahan di tengah badai politik yang akan datang.

"Kalau kita lihat memang tahun ini tidak terlalu antusias (penjualannya) karena tahun politik, tapi kita berharap market indonesia tetap survive. Kalau dari market printer saya tidak berharap akan ada growth, yang pasti kurang lebih akan stagnan," ujar Monica di Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Tahun sebelumnya, Datascrip sebagai distributor peralatan kantor diproyeksikan berhasil memasarkan 1,7 juta unit pronter inkjet. Angka tersebut baru sekadar perkiraan karena laporan yang dibuat belum mendapatkan 'ketok palu'.

"Kalau data kita belum dapet ya, tapi kalau estimasi ya prediksi sebenernya kira-kira 1,7 juta unit printer inkjet untuk tahun 2018. Kalau dari sisi Canon sendiri, kita estimasikan capture 41 persen untuk inkjet printer," ungkap Monica lagi.

Kembali Monica melanjutkan, mengenai performa penjualan printer single function dan multi-function, Monica membeberkan, dulu printer single function mendominasi pasar dengan penjualan sekitar 400 ribu unit. Namun, kini pilihan konsumen mulai bergeser ke multi-function printer.

"Kalau kita lihat, sekarang trennya orang-orang maunya yang sederhana aja, maunya all in one walaupun fitur scanner-nya jarang dipakai. Tapi kan mau tidak mau akan bergeser printer single function ke multi fuction," tambahnya.

Lebih lanjut, Monica menyarankan kepada para konsumen untuk memilih fungsi printer berdasarkan kebutuhannya. Kalau untuk digunakan di rumah secara pribadi, sebaiknya konsumen memilih printer multifungsi, yang memiliki fitur cetak, copy, dan scan.