Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mobil Listrik Banjiri Hong Kong? Ini Alasannya

        Mobil Listrik Banjiri Hong Kong? Ini Alasannya Kredit Foto: Reuters/Sam Mircovich
        Warta Ekonomi, Hong Kong -

        Mobil-mobil listrik besutan pabrik otomotif maupun perusahaan teknologi dunia, seperti Tesla, BMW, Toyota, Honda, Renault, Volvo hingga Nissan, ternyata begitu mudah dijumpai di keramaian lalu lintas Hong Kong.

        Di Hong Kong, mobil-mobil listrik itu dikemudikan oleh pengemudi dari berbagai kalangan usia dan kelas sosial, baik pria berpakaian setelan jas, anak muda, ibu rumah tangga membawa anaknya yang masih kecil, hingga kalangan lanjut usia pun ada yang mengemudi di balik setir mobil listrik.

        Telsa Model S dan Model X, BMW i3, Renault Zoe dan Nissan Leaf pun mudah dijumpai di parkiran umum, berbaris di lampu merah atau berhenti di depan toko-toko.

        Seorang pemilik kendaraan listrik di kawasan Kowloon, Hong Kong, mengatakan harga bensin yang mahal, lebih dari US$2 per liter (sekitar Rp29 ribu), membuat mereka beralih memakai mobil berpenggerak listrik.

        "Kami bisa isi daya di rumah. Harga bahan bakar di sini cukup mahal," kata Peter Li, seorang warga yang mengisi daya listrik mobil Nissan Leaf di depan sebuah ruko di Kowloon, Jumat (25/01/2019).

        Mengacu pada data Global Petrol Prices yang diumumkan pada 21/01/2019, harga bensin di Hong Kong? mencapai US$2,06 per liter, melewati Islandia atau Norwegia seharga US$1,7 hingga US$1,8 per liter.

        Peter juga mengatakan, dengan menggunakan mobil listrik, setidaknya dapat menghemat pengeluaran untuk mobilitas sehari-hari karena ongkos menggunakan kendaraan pribadi di Hong Kong cukup tinggi, meliputi pajak, perawatan, hingga ongkos parkir.

        Sebagai informasi, biaya parkir setiap satu jam di Hong Kong mencapai 20-25 dolar Hong Kong atau sekitar Rp35ribu sampai Rp45 ribu. Sementara itu, biaya parkir berlangganan selama sebulan mencapai 2.500 dolar Hong Kong atau Rp4,5 juta.

        Faktor lain yang membuat mobil listrik dilirik konsumen Hong Kong adalah insentif pajak yang menggiurkan, mencapai 97.500 dolar Hong Kong (Rp174,7 juta) untuk registrasi kendaraan pertama.

        "FRT (first registration tax) untuk mobil listrik pribadi akan terus dibebaskan hingga 97.500 dolar dari 1/04/2018 hingga 31/03/2021, seperti saat ini," demikian dikutip dari laman Departemen Perlindungan Lingkungan Pemerintah Hong Kong.

        Adapun pajak yang dikenakan untuk kendaraan dengan mesin bakar konvensional bisa mencapai 250 ribu dolar.

        Dilansir Hong Kong Free Press yang mengutip data penjualan pada 2016, penjualan Tesla di negara itu mencapai 6.000 unit, melampaui di Inggris sebanyak 2.000 unit dan Kanada 1.800 unit.

        Besarnya insetif pajak membuat penjualan Tesla laris manis di negara yang sudah memiliki sistem transportasi yang mapan, mulai dari kereta api, bus, trem, taksi hingga feri, kata Hong Kong Free Press.

        Kebijakan untuk kendaraan pribadi pun sejalan dengan armada transportasi umum, misalnya taksi, yang sudah menggunakan mobil-mobil bermesin hybrid.

        South China Morning Post pada Jumat (25/01/2019) mewartakan bahwa Crown Motors, distributor tunggal taksi Toyota di Hong Kong, telah meluncurkan Comfort Hybrid yang secara bertahap akan menggantikan sebanyak 18.163 unit taksi Toyota Crown berbahan bakar gas LPG.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: