Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indeks Manufaktur Naik, Pelaku Industri Optimistis

        Indeks Manufaktur Naik, Pelaku Industri Optimistis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepercayaan diri para investor di sektor industri masih tumbuh. Hal itu ditunjukkan oleh indeks manajer pembelian (purchasing managers index/PMI) manufaktur Indonesia yang berada di level 51,2. Angka tersebut melonjak dari bulan sebelumnya yang berada di level 50,1.

        "Peringkat di atas 50 menandakan sektor manufaktur tengah ekspansif. Mereka (investor) melihat bahwa iklim usaha di Indonesia tetap stabil dan telah mampu mengelola ekonomi melalui norma baru," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (1/4/2019).

        Airlangga mengatakan, sejak awal 2019, PMI manufaktur Indonesia terus mengalami kenaikan, dimulai pada Januari di level 49,9, kemudian di Februari naik ke level 50,1 hingga sekarang di level 51,2.

        "Kenaikan PMI ini sangat positif, membuktikan bahwa industri manufaktur kita sedang bergeliat. Untuk itu, kami terus dorong agar lebih produktif dan berdaya saing,' ujarnya.

        Baca Juga: Kontribusi Manufaktur Indonesia 20,5% Mampu Peringkat Lima di Dunia

        Survei PMI pada Maret melaporkan bahwa waktu pengiriman hasil produksi lebih cepat dibanding periode sebelumnya. Selanjutnya, ketenagakerjaan manufaktur terus meluas, yang mendukung bisnis tetap bertahan untuk mampu menyelesaikan beban kerja yang belum terselesaikan. Selain itu, tingkat bisnis yang belum terselesaikan turun selama lima bulan berturut-turut.

        Secara umum, Nikkei mencatat, para responden tetap optimistis tentang perkiraan bisnis pada Maret, dengan 43% panelis memperkirakan kenaikan output selama 12 bulan mendatang. Alasan optimisme mereka ialah termasuk proyeksi kenaikan penjualan, ekspansi bisnis terencana, investasi kapasitas, upaya yang lebih besar pada pemasaran dan aktivitas promosi.

        Bahkan, di tingkat Asean, PMI manufaktur Indonesia pada Maret 2019 menempati peringkat ke-4 atau mampu melampaui capaian Thailand (50,3), Singapura (47,9), dan Malaysia (47,2). PMI manufaktur Indonesia juga lebih tinggi dari perolehan PMI manufaktur Asean sebesar 50,3.

        Sebagai informasi, survei PMI manufaktur dikompilasi dari respons bulanan terhadap kuesioner yang dikirimkan kepada eksekutif pembelian di lebih dari 300 perusahaan industri yang dibagi dalam delapan kategori, yakni logam dasar, kimia dan plastik, listrik dan optik, makanan dan minuman, teknik mesin, tekstil dan busana, kayu dan kertas, serta transportasi.

        Baca Juga: Airlangga Optimis Investasi Manufaktur Bakal Terdongkrak

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: