Beredar Susunan Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Ternyata...

Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma?ruf, Usman Kansong memastikan kalau susunan Kabinet Indonesia Kerja Jilid II yang tersebar di media sosial adalah tidak benar atau hoaks.

Usman Kansong menjelaskan kalau sampai saat ini pihaknya belum memikirkan mengenai susunan kabinet, melainkan masih fokus kepada dua hal, yaitu menunggu hasil real count dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan terus berupaya melakukan rekonsiliasi.

Baca Juga: Hasil Hitung C1 Kampus Prabowo: Jokowi-Ma'ruf Cuma 35,9%, Prabowo-Sandi...

?Ya kita di grup juga sudah kita sampaikan ke teman-teman di grup kalau itu hoaks. Itu tidak benar. Pak Erick juga sudah menyampaikan lewat beberapa grup yang kita miliki bahwa itu hoaks,? ujar Usman Kansong saat ditemui di Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).

Baca Juga: Jika PAN Membelot dari Prabowo, Ini yang Akan Terjadi

Menurutnya, kubu Jokowi belum sama sekali memikirkan susunan kabinet ke depannya. Pasalnya, TKN masih menunggu hasil rekonsiliasi.

?Kita belum sama sekali, belum memikirkan kabinet. Yang kita pentingkan saat ini adalah menunggu 22 Mei dan juga upaya-upaya rekonsiliasi. Upaya-upaya untuk mempersatukan kembali, terutama di kalangan elitenya,? tambahnya.

Baca Juga: KPU Siap Buka Data, Tim Prabowo Gimana?

Kendati demikian, tak hanya soal susunan kabinet, Usman Kansong mengungkapkan bahwa saat ini pun banyak menyeruak soal perpindahan koalisi seperti isu yang baru-baru ini beredar bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) yang berpindah haluan kepada tim paslon 01.

?Jadi sama sekali belum memikirkan soal kabinet, juga soal mungkin koalisi baru, kan bisa saja kan misalnya partai-partai yang tadinya di 02 ke 01 itu ada pertanyaan juga seperti itu. Misalnya kemarin pak Zulhas ketemu pak Jokowi, belum ada itu. Kita masih konsentrasi kedua hal itu,? tutup Usman Kansong.

Dalam edaran susunan kabinet tersebut terdapat dua belas (12) wajah baru seperti Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma?ruf Amin, Erick Thohir, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Ketua Umum Konsorsium Kader Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid), dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.?