Perjalanan Karier Si Miliarder Baja Dunia, Asli Orang Rusia

Jika membahas tentang industri baja dunia, nama Alexei Mordhasov, milliarder asal Rusia ini langsung teringat. Siapa sih dia?

Bukan berasal dari keluarga kaya, Mordhasov berangkat dengan kerja kerasnya hingga mencapai titik kaya raya seperti saat ini. Sang Ayah hanya seorang buruh pabrik, namun mampu menguliahkan dirinya hingga menjadi sarjana Teknik Leningrad, Institut Ekonomi.

Mordashov mengawali karirnya dengan bekerja di Pabrik Metallurgical Cherepovetskiy pada tahun 1988 sebagai salah satu penasihat ekonomi. Kinerjanya baik, sehingga pada tahun 1992, ia dilirik oleh Severstal, perusahaan baja terbesar di Rusia.

Baca Juga: Kisah Sukses Si Buruh Pabrik 3,6 Miliar Dolar AS

Dengan perjalanan kariernya yang mulus, Mordhasov berhasil menjadi direktur keuangan dan ekonomi Severstal, pada tahun 1996. Lalu, menjadi kepala eksekutif termuda alias chairman yang memimpin perusahaan ketika usianya menginjak 31 tahun.

Berbagai prestasi terus menghiasi kariernya, salah satunya adalah membuat Severstal mengakuisisi dan merger dengan perusahaan baja raksasa di Eropa, Arcelor. Dia memiliki 32% kepemilikan di Arcelor.

Namun, selain getol, ia juga dikenal sebagai pebisnis yang licik. Pasalnya, ketika pendahulunya di perusahaan itu menginstruksikannya untuk mengamankan saham Severstal, Mordashov justru mengambil mayoritas sahamnya dan menyimpan sebagian besar untuk dirinya sendiri.

Baca Juga: Miliarder yang Jadi Penumpang Pertama SpaceX ke Bulan Bangkrut! Ini Sosoknya

Memasuki 2019, Mordashov melepaskan jabatannya di Severstal setelah 19 tahun mengabdi di sana. Setahun sebelumnya, ia juga menjual semua unit Severstal di Amerika Utara untuk fokus pada bisnis di Rusia.

Mordashov, juga memiliki hampir 25% saham TUI Group, salah satu perusahaan perjalanan dan pariwisata terbesar di dunia. Mordashov mulai masuk ke TUI Group sekitar tahun 2007.

Namanya masuk ke dalam jajaran miliarder versi Majalah Forbes. Di posisi ke-48, Mordashov memiliki harta US$20,6 miliar atau sekitar Rp288 triliun.