Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Sukses Si Buruh Pabrik 3,6 Miliar Dolar AS

Kisah Sukses Si Buruh Pabrik 3,6 Miliar Dolar AS Kredit Foto: Quartz
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menjadi buruh pabrik bukanlah sesuatu yang memalukan. Mereka pekerja hebat yang tetap mencari nafkah di jalan halal. Jika Anda adalah seorang buruh pabrik, jangan berkecil hati ya. Enggak menutup kemungkinan Anda akan mengikuti jejak mantan buruh pabrik ini yang sekarang sukses menjadi miliarder, Zhang Xin.

Zhang merupakan miliarder asal China yang menjadi salah satu wanita terkaya di dunia. Ia dan Sang Suami, Pan Shiyi adalah pendiri perusahaan real estate, SOHO China. Kekayaan Zhang mencapai US$3,6 miliar menurut data dari Forbes 2018.

Tak ada keberhasilan yang didapat dari cara yang mudah. Zhang telah melewati lika-liku kehidupan. Masa kecilnya dijalani dalam warna kelabu dunia komunis sekitar tahun ‘60an.

Baca Juga: Kisah David Steward, Anak Pemulung yang Jadi Orang Kaya di Dunia

”Saya lahir dan tumbuh ketika kota ini sangat sepi; tidak ada mobil, tidak ada toko, tidak ada lampu, tidak ada mesin. Orang-orang hanya bersepeda,” katan wanita kelahira Beijing tersebut.

Melihat kehidupan yang jauh dari kata pantas, Zhang dan keluarganya mengambil langkah berani pindah ke Hong Kong, tempat yang jauh berbeda dengan Beijing. Di sanalah pertama kalinya Zhang memiliki penghasilan.

Zhang bekerja sebagai buruh di sejumlah pabrik selama lima tahun, dan berpindah-pindah untuk menghasilkan uang tambahan. Meski monoton, masa itu memberi kebebasan yang tidak pernah dimiliki sebelumnya.

”Saya benar-benar merasa bebas di Hong Kong. Saya bisa membeli apapun yang ingin saya beli. Saya bisa makan apapun yang ingin saya makan,” ucapnya.

Singkat cerita, memasuki tahun 1985, Zhang memberanikan dirinya pergi ke Inggris. Tanpa kemampuan berbahasa Inggris, ia nekat menginjakkan kaki di sana.

Baca Juga: Gils! Berawal dari Sales, Sara Kini Jadi Miliarder Ternama

”Saya memiliki impian untuk memperoleh pendidikan dan pergi jauh dari pabrik. Tapi akhirnya saya berakhir di 'planet' baru. Pada malam pertama saya sampai di sana, saya ingat duduk di atas koper dan menangis, karena benar-benar merasa takut,” katanya.

Selalu ada jalan bagi siapa saja yang berusaha. Zhang akhirnya berhasil menemukan sebuah toko fish and chip yang dikelola oleh pasangan China, akhirnya ia bekerja di sana. Semangatnya kian membuncah saat menyaksikan Perdana Menteri Inggris saat itu, Margaret Thatcher, dalam suatu acara debat parlemen yang ditayangkan di televisi.

”Saya ingat terkagum-kagum melihatnya dan berpikir: 'Bagaimana dia bisa berbicara sehebat itu? Bagaimana mungkin dia berdebat dengan ratusan pria itu? Dia sangat berani dan begitu hebat. Dan saya pun mengidolakannya,” tutur Zhang.

Penuh dengan kegigihan, Zhang kemudian berhasil mendapatkan beasiswa masuk universitas dan meraih gelar sarjana ekonomi di Sussex University pada 1987. Tahun 1992, Zhang mendapat gelar master di Cambridge University.

Waktu terus berlalu, Zhang kembali mengunjungi kota kelahirannya.  Motivasi terakhir datang ketika ia bertemu dan menjalin hubungan dengan bakal suaminya, seorang pengembang real estat bernama Pan Shiyi yang kebetulan tidak pernah meninggalkan China.

Baca Juga: Berawal dari Hobi, Milenial Ini Bangun Bisnis Skin Care Jadi Ladang Cuan

”Kami bertemu. Kami jatuh cinta, dan empat hari kemudian dia berkata, 'Aku pikir kamu harus menjadi istriku' Kami kemudian memutuskan untuk menikah,” ungkapnya.

Setelah menikah, mereka berdua mendirikan bisnis real estate yang bernama Hongshi pada 1995, namun seringkali cekcok. Singkatnya, untuk meminimalisir ketidaksepahaman, Zhang memutuskan untuk berhenti bekerja dan sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga.

Pada praktiknya, Pan menjadi sangat sibuk sehingga Zhang harus kembali membantunya. Namun seiring berjalannya waktu, pasangan itu berhasil maju.

Pada 1998, perusahaan berhasil mengembangkan SOHO New Town dengan luas lantai bruto sebesar 480.000 m2. Pada 2002, Hongshi berganti nama menjadi SOHO China.

Nama Zhang semakin diakui melalui pembangunan 'Commune by the Great Wall', rangkaian vila (saat ini boutique hotel) di sebuah lembah sekitar 70 kilometer utara Beijing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: