Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diduga Sebar Hoaks, Akun Facebook Rocky Gerung Dipolisikan

        Diduga Sebar Hoaks, Akun Facebook Rocky Gerung Dipolisikan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) melaporkan akun media sosial Facebook (FB) bernama Rocky Gerung ke Polda Metro Jaya. Akun itu dilaporkan karena diduga telah menyebarkan hoaks terhadap capres Joko Widodo (Jokowi) terkait curang dalam Pilpres 2019 sehingga kembali menang.

        "Yang kita laporkan adalah akun yang bernama Rocky Gerung itu yang kita laporkan. Terus pelaporan itu berkaitan dengan menyangkut masalah berita yang ada di akun itu di mana, akun itu dikatakan bahwa KPU bekerja mempolitisir perolehan suara," kata Tim Hukum ARJ, C Suhadi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (31/5).

        Baca Juga: Sebut Jokowi Culas dan Licik, Akun FB Rocky Gerung Dipolisikan

        Suhadi menyebut, akun itu menuliskan informasi yang tidak benar atau hoaks. Menurutnya, unggahan akun itu memfitnah capres Jokowi dengan menuduh Jokowi hanya mendapat perolehan suara yang lebih sedikit ketimbang pesaingnya, capres 02 Prabowo Subianto.

        "Dia mengatakan bahwa pendukung Prabowo sudah punya bukti C1 sebanyak 62 persen atas Jokowi. Kemudian juga dia mengatakan dia sudah menang di 30 provinsi. Dia katakan juga ini kecurangan, ini kelicikan atau cara-cara seperti ini mengulang dari pemilu 2014. Jadi 2019 mengulang kecurangan di 2014 kira-kira itu," ungkap Suhadi.

        Dalam laporanya, Suhadi ditemani oleh tiga orang sesama relawan Jokowi. Ia pun membawa sejumlah bukti. Di antaranya berupa print out unggahan akun tersebut dan file (soft copy) yang dimasukan ke dalam flashdisk.

        Suhadi menuturkan, pertama kali mengetahui postingan itu dari rekan-rekannya sesama relawan pada tanggal 29 Mei 2019. Ia menyebut, unggahan tersebut sudah tersebar melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp.

        Baca Juga: Tjahjo Kumolo Bantah Mobilisasi PNS Pilih Jokowi

        "Kita minta diungkap karena ini berita hoaks gini enggak benar. Jadi akhirnya masyarakat seolah-olah berita ini benar, padahal nggak benar," ucap Suhadi.

        Terkait laporannya itu, Suhadi belum mengetahui siapa pihak terlapor atau siapa pemilik akun tersebut. Akun tersebut mengatasnamakan Rocky Gerung dan menggunakan foto Rocky Gerung.

        Ia pun menuntut agar pemilik akun tersebut agar diproses secara hukum karena diduga telah menyebarkan hoaks. Suhadi tidak mempermasalahkan, apakah pemilik akun itu adalah Rocky Gerung atau bukan.

        "Ya tinggal dicari dong. Siapa yang punya (akun tersebut).Tidak harus Rocky Gerung dalam hal ini. Kan bisa saja nama dia dipakai, foto dia dipakai bisa saja. Makanya yang saya laporkan adalah pemilik akunnya," tegas Suhadi.

        Tulisan yang dilaporkannya itu sudah diunggah pada 28 Mei 2019 sekitar pukul 05.57 WIB. Laporan itu teregister pada LP/3408/V/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus dengan pelapor ia sendiri dan terlapor masih dalam lidik. Pasal yang dilaporkan ialah ujaran kebencian melalui media elektronik Pasal 28 Ayat (2) junto Pasal 48 ayat (2) UU RI nomer 19 tahun 2016 tentang ITE.

        Berikut unggahan di akun Facebook yang mengatasnamakan Rocky Gerung.

        #BAHAYA BESAR MENUNGGU INDONESIA!!

        Mata dunia kini tertuju ke Indonesia. Jokowi yang haus kekuasaan memaksa KPU dan BAWASLU agar bekerja cepat mempolitisir perolehan suara dilapangan agar sesuai dg presentase QC yg 2 mingguan ini tetap dipaksakan tayang di tipi.

        Indonesia membara. Pendukung Prabowo sdh kantongi C1 asli dan menjelaskan Prabowo menang 62% atas Jokowi.

        Namun bukan Jokowi namanya kalo bukan Culas, Licik dan Rakus. Berbekal kemenangan palsunya 2014 lalu ia tengah berusaha segala cara melemahkan semangat juang pendukung Prabowo dan agar mengakui kekalahan Prabowo meski secara Real Count Prabowo menang telak di 30 Provinsi.

        Baru sekarang terjadi, Jokowi yang hanya menang di 4 provinsi memaksa semua elemen bangsa ntk mengakui kemenangannya padahal rakyat menyaksikan Prabowo unggul di 75% provinsi. Sesungguhnya sikap tak terpuji.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: