Realisasi Kontrak Baru WSBP Cuma Tembus 31,7% dari Target

PT Waskita Beton Precast (Persero) Tbk menyatakan bahwa perseroan meraih kontrak baru dari pasar eksternal per Juli 2019 lalu. Porsi perolehan nilai kontrak baru tersebut tercatat sebesar 48,19%, lebih tinggi dari perolehan sepanjang 2018 sebesar 36,41%.

Jarot Subana, Direktur Utama Waskita Beton Precast, mengatakan, perolehan ini telah melampaui target dari strategi yang dilaksanakan perseroan tahun ini. Perusahaan akan memperluas pasar eksternal sebesar minimal 40%.

"Perusahaan masih memiliki potensi yang besar untuk bertumbuh di Indonesia dan peluang pasar di Indonesia masih besar, maka kami fokus untuk menangkap peluang tersebut," ujarnya dalam siaran berita yang diterima hari ini (20/8/2019).

Baca Juga: Dapat Pembayaran, Utang WSBP Susut

Di samping itu, perusahaan berkode emiten WSBP ini mengklaim tetap menjaga sinergi dengan Grup Waskita untuk proyek-proyek bersifat pengembangan bisnis, inovasi pengembangan produk baru, seperti tiang listrik beton, bantalan rel kereta api tipe 1067, precast gedung, dan facade; serta menginisiasi kerja sama dengan perusahaan global yang beroperasi di Indonesia.

Diketahui, perolehan nilai kontrak baru di Juli 2019 baru mencapai Rp3,29 triliun atau sekitar 31,7% dari target nilai kontrak baru tahun ini.

Perolehan nilai kontrak baru ini berasal dari beberapa proyek besar, antara lain addendum proyek Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) seksi 2 dan 3, Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Ramp on & off, Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi 2A, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Cibitung-Cilincing, Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, Apartemen Tokyo-Agung Sedayu Group, Bendungan Luwikeris, PLTGU Tambak Lorok, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Bandara Sultan Hasanuddin, dan proyek lainnya.

Baca Juga: Realisasi Kontrak Minim, Utang Waskita Beton Makin Menggunung karena. . . .

Hingga bulan lalu, WSBP telah menyelesaikan sejumlah proyek strategis nasional, di antaranya Light Railway Transit (LRT) Palembang sepanjang 23,4 km dengan nilai kontrak sebesar Rp1,06 triliun, Tol Becakayu seksi 1A-C Rp3,1 triliun, Tol Batang-Semarang Rp1,82 triliun, Tol Pejagan-Pemalang Rp1,30 triliun, Tol Soker (Solo-Kertosono) Rp1,49 triliun, serta RDMP Balikpapan Rp132 miliar.