Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duh! Oknum Polisi di Tangsel Dilaporkan karena Aniaya Sekuriti

        Duh! Oknum Polisi di Tangsel Dilaporkan karena Aniaya Sekuriti Kredit Foto: (foto: Okezone/Hambali)
        Warta Ekonomi, Tangerang -

        Dua petugas keamanan masing-masing berinisial IW (32) dan AM (37) babak belur setelah dianiaya oleh oknum petugas kepolisian di lingkungan Mapolres Tangerang Selatan (Tangsel). Kedua petugas keamanan telah melaporkan kasus penganiayaan ke Propam Polres Tangsel. Baik IW maupun AM menginginkan, agar praktik arogansi oknum polisi yang berujung penganiayaan itu diselesaikan secara hukum.

        Penganiayaan terjadi pada Jumat 13 September 2019 dinihari. Ketika itu, para sekuriti yang menumpangi 6 mobil patroli dan beberapa kendaraan Patroli motor (Patmor) sedang berkeliling mengecek keamanan wilayah.

        Para petugas sekuriti keamanan dari kantornya di kawasan Serpong sekira pukul 00.30 WIB. Saat tiba di wilayah Cicalengka, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, sekira pukul 01.00 WIB, tiba-tiba melintas seunit mobil Grand Livina yang spontan memepet sepeda motor salah satu korban.

        "Jadi di daerah Cicalengka datang mobil dari arah bersamaan langsung memepet salah satu kendaraan patmor sambil menghardik, kamu kode apa itu? kamu kode apa?," ujar saksi berinisial GA, yang juga atasan korban kepada Okezone, Sabtu (14/9/2019).

        Baca Juga: Polisi Tembak Penganiaya Ibu Kandung di Blitar

        Menurut saksi GA, ketika itu posisi dirinya berada dalam mobil patroli yang berada persis di belakang unit Patmor yang dikendarai korban. Karena memang sedang menggelar patroli bersama, laju kendaraan pun berjalan agak melambat dengan lampu sein menyala di bagian kiri.

        "Jadi posisi kendaraan patmor kan ada di depan kita, memang sengaja lampu sein kiri menyala, jadi mungkin itu yang ditanya kode apa sama si oknum itu ke korban. Padahal sudah dijelasin, tapi unit patmor itu terus dipepet sama mobilnya, sampai akhirnya disalip diminta berhenti sama oknum itu," sambung GA.

        Karena emosi, pelaku turun dari mobil dan langsung melayangkan bogem mentah ke kepala korban. Korban tak melawan, bahkan berulang kali mencari tahu apa duduk persoalannya. Namun pelaku lagi-lagi terus memukuli. Salah satu komandan regu sekuriti yang mencoba melerai, ikut jadi korban pemukulan.

        "Melihat anak buah saya dipukuli, saya langsung turun dari mobil patroli. Saya coba melerai, saya jelaskan baik-baik ke oknum itu tapi saya langsung didorong sampai menindih motor. Ada petugas sekuriti lain coba ikut melerai, tapi kena sasaran juga ditendang dipukulin," jelasnya.

        Petugas patroli yang lainnya tak bisa berbuat banyak, karena pelaku diketahui memang merupakan anggota kepolisian. Dari baju kaus yang dikenakan, celana dan sepatu dinasnya masih lengkap dipakai. Hingga akhirnya datang petugas dari anggota TNI yang di BKO kan ikut patroli. Meski terjadi perdebatan alot, namun pelaku akhirnya memilih pergi.

        "Beruntung ada anggota TNI yang di BKO, akhirnya dipisahin. Dia (pelaku) sepertinya mabuk, tapi bukan minuman, karena enggak ada bau minuman. Bisa juga mungkin depresi," lanjut GA.

        Kedua korban langsung melapor dan meminta pengantar visum ke Mapolsek Pagedangan, dengan nomor : VER/27/IX/2019 Sek Pgd dan VER/25/IX/2019/Sek Pgd. Setelah mendapat hasil visum, sekuriti IW dan AM melaporkan ulah brutal oknum polisi itu ke Propam Mapolres Tangsel.

        "Sudah lapor ke Propam Polres. Kemarin memang akan dimediasi, tapi korban menolak. Hingga akhirnya proses hukum berlanjut," ucapnya.

        Diketahui, pelaku merupakan oknum petugas Sabhara di Mapolres Tangsel dengan inisial AW. Belum diketahui apakah saat kejadian pelaku tengah di bawah pengaruh alkohol atau tidak.

        Tetapi, pihak kepolisian belum mau memberikan keterangan atas kasus penganiayaan 2 sekuriti itu. Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Muharam Wibisono Adipradono menyatakan, akan mengecek informasi adanya oknum kepolisian yang diduga melakukan penganiayaan.

        "Saya cek dulu," jelasnya singkat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: