Anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang power berbasis gas dan energi baru terbarukan, PT Pertamina Power Indonesia, melakukan strategic partnership dengan PT Indonesia Power, anak perusahaan PLN.
Keduanya sepakat membentuk joint venture di bisnis kelistrikan dan terkait lainnya, baik dalam bidang operation & maintenance (O&M) maupun sebagai pengembang independent power producer (IPP) berbasis gas dan energi baru terbarukan, baik untuk di dalam maupun luar negeri.
Presiden Direktur PPI, Ginanjar menyampaikan, kerja sama kedua anak perusahaan BUMN ini merupakan perwujudan untuk mengoptimalkan human capital Indonesia sekaligus meningkatkan expertise dan capabilities anak bangsa.
Baca Juga: Anak Usaha PLN Resmikan Kapal Angkutan Batu Bara 56 Ribu DWT
"Sebagai perusahaan nasional, tentunya hal ini jadi kewajiban moral kami untuk selalu melakukan percepatan proses transformasi technology, knowledge, dan skill, serta peningkatan expertise?dan capabilities agar Indonesia bisa mandiri. Bisnis kelistrikan merupakan teknologi yang tentunya bisa ditangani sendiri oleh anak bangsa," jelas Ginanjar, Kamis (3/10/2019).
Sementara itu, Direktur Utama IP, Ahsin Sidqi menjelaskan, dengan pengalamannya yang luas dan jam terbang yang tinggi dalam bidang O&M pembangkit listrik, tentunya akan memberikan jaminan operational yang andal dan nilai tambah berupa competitiveness bagi proyek pembangkit yang saat ini sedang dikembangkan PPI, dan tentunya proyek-proyek yang akan dikembangkan bersama.?
"Bagi IP sendiri, hal ini selain jadi ajang untuk mengintroduksi expertise yang sudah dimiliki, juga merupakan kesempatan baik untuk mengembangkan expertise IP di proyek pembangkit dengan skala lebih besar dan teknologi terkini yang terus berkembang yang tentunya akan jadi kebanggan bangsa," jelasnya.
PPI saat ini sedang melaksanakan pengembangan pembangkit listrik, di antaranya pembangkit listrik bertenaga gas dan uap (PLTGU) Jawa-1 1760MW yang sedang dalam tahap konstruksi dan akan mulai beroperasi pada 2021, PLTGU Bangladesh 1200MW dalam tahap pengembangan, serta pembangkit listrik bertenaga surya (PLTS) Badak 4MW.
Baca Juga: Pertamina: Realisasi Pelaksanaan BBM Satu Harga Lebih Cepat 3 Bulan
Lalu, pembangkit listrik bertenaga biogass (PLTBG) Sei Mangkei 2.4MW dan proyek pembangkit listrik energi terbarukan dan energy creative lainnya, termasuk electric vehicle dengan beberapa first class partners.
Ginanjar lebih lanjut menyampaikan, kerja sama pengelolaan proyek-proyek melalui sinergi kedua anak perusahaan BUMN tersebut bukan hanya memberikan keuntungan dalam pengembangan human capital dan teknologi expertise saja, namun juga keuntungan ekonomis dari terjadinya Indonesian circulated capital flow, yang pada akan memberikan economic multiplier effect.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti