Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wanita di India Dua Kali Dinyatakan Meninggal, Begini Ceritanya

        Wanita di India Dua Kali Dinyatakan Meninggal, Begini Ceritanya Kredit Foto: Ilustrasi.
        Warta Ekonomi, New Delhi -

        Seorang wanita berusia 45 tahun di India dinyatakan meninggal dua kali oleh dua rumah sakit yang berbeda dengan berselang beberapa jam. Ini merupakan kasus aneh pertama kali di negara itu yang lazim dikenal sebagai "fenomena Lazarus".

        Wanita ini menderita penyakit paru obstruktif kronis, suatu kondisi paru-paru inflamasi yang sangat memengaruhi aliran udara. Dia dirawat di rumah sakit untuk perawatan, tetapi dinyatakan meninggal di Government Multispeciality Hospital 16 di Chandigarh. Dia dinyatakan meninggal secara medis.

        Keluarganya yang berduka menunggu di rumah sakit selama sekitar tiga jam sampai ambulans membawa jenazahnya ke rumah mereka sehingga mereka dapat menyiapkan pengaturan pemakaman wanita tersebut.

        Baca Juga: Heboh! Video Detik-detik Pria di India Dililit Ular

        Dalam perjalanan ke rumah keluarga, kerabatnya yang sudah putus asa melihat bahwa jenazah wanita itu berkedut. Mereka pun bergegas wanita itu ke rumah sakit lain.

        Sedihnya, setelah dua jam percobaan resusitasi darurat, wanita itu dinyatakan meninggal secara resmi untuk kedua kalinya di Emergency of the Government Medical College and Hospital (GMCH) 32, Chandigarh.

        "Dalam istilah medis, ini disebut 'fenomena Lazarus' dan di seluruh dunia hanya 38 kasus semacam itu yang telah dilaporkan sejauh ini," kata Dr Dasari Harish, kepala departemen forensik GMCH 32, seperti dikutip dari Times of India, kemarin

        Baca Juga: Bayi di India Ini Masih Hidup Setelah Dikubur Selama Dua Hari

        Sebuah komite dibentuk untuk menentukan apakah segala bentuk malapraktik telah terjadi sepanjang penanganan wanita tersebut. Namun, tidak ada kesalahan penanganan yang terungkap.

        Harish mendalilkan bahwa beberapa "obat penyelamat" yang diberikan kepada pasien dalam situasi krisis dapat memiliki efek yang lebih tahan lama daripada yang diperkirakan sebelumnya, dan mungkin memang menghidupkan kembali pasien sementara setelah pasien secara resmi dinyatakan meninggal.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: