Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bareng KPPA, Go-Jek Hadirkan Layanan Ramah Perempuan dan Anak

        Bareng KPPA, Go-Jek Hadirkan Layanan Ramah Perempuan dan Anak Kredit Foto: Go-Jek
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Go-Jek berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menghadirkan layanan yang aman bagi perempuan dan ramah anak. Kerja sama ini juga meliputi bidang pemberdayaan perempuan Indonesia melalui pelatihan berbisnis dengan pemanfaatan teknologi.

        Kolaborasi ini akan difokuskan untuk memperkuat pilar pencegahan dan perlindungan melalui edukasi bagi mitra dan karyawan Go-Jek untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di ekosistem perusahaan tersebut.

        Yohana Yembise, Menteri PPPA, berkata, "Terbukanya akses bagi perempuan untuk memanfaatkan teknologi dengan mudah guna mendapatkan penghasilan, berkarya, serta meningkatkan keterampilan dan produktivitas tentu membantu pertumbuhan ekonomi negara kita. Dengan layanan Go-Jek yang aman, akan ada lebih banyak ruang publik yang semakin ramah bagi perempuan dan anak."

        Baca Juga: Go-Jek Buka Akses Ratusan Anggota Muslimat NU Cirebon ke Ekonomi Digital

        Selain bekerja sama di bidang keselamatan dan keamanan, Go-Jek dan KPPPA juga berkolaborasi untuk memberdayakan perempuan Indonesia lewat teknologi. Salah satunya melalui program Go-Jek Wirausaha yang diluncurkan pada 2018 lalu dan telah melatih 15.000 ribu pelaku UMKM di lebih dari 30 kota di Indonesia, termasuk mitra industri rumahan KPPPA.

        Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis serta pemanfaatan teknologi agar para pelaku UMKM termasuk yang dimiliki perempuan mampu naik kelas dengan masuk ke dunia digital.

        "Perempuan bisa menghasilkan pendapatan lebih dan menjadi mandiri secara finansial dengan memanfaatkan berbagai layanan dalam ekosistem Go-Jek, seperti menjadi mitra Go-Ride, Go-Car, Go-Life, dan Go-Food," ujar Shinto Nugroho,?Chief Public Policy and Government Relations?Go-Jek.

        Dia menambahkan, "Dengan teknologi kami, para perempuan punya akses yang lebih luas untuk berpartisipasi di bidang ekonomi."

        Shinto memaparkan, berdasar hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), Go-Life meningkatkan partisipasi perempuan di ekonomi digital.

        Riset tersebut menyatakan lebih dari 70% mitra Go-Life merupakan perempuan, dan lebih dari 50% di antaranya adalah penghasil utama di keluarga. Mitra perempuan juga menggunakan penghasilan dari Go-Life untuk mendukung kebutuhan keluarga dengan alokasi untuk biaya pendidikan anak (76%), peningkatan gizi anak (48%), membayar utang (32%), dan tabungan untuk modal usaha (32%).

        Baca Juga: PLN Gandeng 20 Mitra Strategis Soal Kendaraan Listrik, Ada Go-Jek hingga BMW

        Di samping itu, berdasarkan data internal Go-Jek per Oktober 2019, 35% karyawan di posisi pimpinan (tingkat manajer hingga direktur) di Go-Jek adalah perempuan. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan Facebook dengan komposisi 28%, Google 29%, dan Apple 25% pada 2018.

        Shinto bilang, "Kami memiliki persentase pegawai perempuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan teknologi lain di dunia."

        "Melalui kerja sama ini, kami mendukung upaya pemerintah menciptakan ekosistem yang ramah bagi perempuan dan anak. Harapan kami, perempuan dan anak bisa lebih nyaman dan aman dalam berkegiatan di ruang publik dengan memanfaatkan ekosistem Go-Jek," tutup Shinto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: