Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Arifin Ungkap Kebijakan Clean Cooking untuk Masyarakat

Menteri Arifin Ungkap Kebijakan Clean Cooking untuk Masyarakat Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, Indonesia saat ini memiliki program dan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam penyediaan energi bersih bagi masyarakat. 

Salah satu di antaranya adalah transformasi menuju clean cooking, dari kayu bakar ke minyak tanah, kemudian Liquefied Petroleum Gas (LPG), hingga kini sampai ke kompor induksi. Diseminasi informasi juga menjadi kunci keberhasilan implementasi transisi energi.

"Kesuksesan implementasi transisi energi membutuhkan partisipasi aktif dari pemangku kepentingan, termasuk publik. Di Indonesia, people-centered clean energy transition dicapai melalui diseminasi informasi terkait manfaat energi transisi. Pada sektor rumah tangga, program konversi LPG ke kompor induksi akan mengurangi biaya memasak hingga 24 persen dan meningkatkan efisiensi mencapai 40%. Kompor induksi juga lebih praktis untuk dipindah-pindah," ujar Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (29/4/2024). 

Baca Juga: Transisi Energi Geser Peluang Pekerja Tambang ke Energi Bersih, Ini Upaya Pemerintah

Selanjutnya, pada sektor industri dan komersial, pengelolaan energi dan efisiensi peralatan yang digunakan akan bermanfaat untuk mengurangi sekitar 20% konsumsi energi. 

Kemudian pada sektor transportasi, konversi kendaraan bermesin pembakaran internal ke kendaraan listrik, akan menghemat biaya bahan bakar sekitar 50% serta mengurangi biaya pemeliharaan.

"Untuk mendukung percepatan implementasi program EV, Pemerintah Indonesia memberikan insentif, infrastruktur, dan pengembangan ekosistem," ujarnya. 

Pemerintah juga membuka peluang bagi masyarakat dalam transisi dari ekonomi berbasis fosil melalui pemanfaatan bekas lahan tambang menjadi sumber energi lain (energy back to energy), seperti perkebunan biomassa atau lokasi PLTS, sehingga masyarakat terus mendapatkan manfaat dari bekas lahan tambang.

Baca Juga: Menteri ESDM Buka Peluang Kolaborasi Percepat Transisi Energi

"Selain itu, Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk menanam pohon mangrove yang memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dalam jumlah besar, sampai 50 ton CO2 perhektare setiap tahunnya. Pasar karbon akan menciptakan peluang finansial bagi masyarakat, sembari mereduksi emisi," ucapnya. 

Kementerian ESDM juga membangun landasan kesadaran mengenai transisi energi ramah lingkungan melalui program edukasi, seperti PATRIOT Energi dan GERILYA Academy.

"Kunci kesuksesan dalam menarik partisipasi masyarakat dalam transisi energi adalah diseminasi manfaat transisi energi yang well-informed, penciptaan peluang bisnis, dan kesadaran yang diperoleh melalui pendidikan sejak dini, di mana pengetahuan adalah landasan untuk berpartisipasi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: