PT Garuda Indonesia mengaku tidak mengajukan permintaan extra flight atau penerbangan tambahan sebanyak tahun-tahun sebelumnya pada musim Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 ini.?
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia, Fuad Rizal mengungkapkan, hal tersebut lantaran adanya penurunan jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara sejak 2018 lalu.
Baca Juga: Pesawat Garuda Hampir Adu Banteng, Begini Penjelasannya
"Pada Periode Nataru tahun ini, kami tidak mengajukan extra flight yang banyak karena yang terjadi saat ini ada penurunan jumlah penumpang transportasi udara, bukan hanya di Garuda Indonesia," ujar Fuad, Jumat (27/12/2019).
Adapun penurunan extra flight tersebut yakni pada periode 2018 lalu Garuda Indonesia membuka 186 extra flight, sedangkan pada 2019 hanya membuka 160 penerbangan tambahan.
"Banyak penyebab penurunan, di antaranya karena adanya shifting atau perpindahan masyarakat yang tadinya menggunakan jasa transportasi udara menjadi darat dan laut. Jadi, memang kita tidak perlu ekstra flight yang banyak," ujarnya.?
Meski terdapat penurunan extra flight karena adanya penurunan jumlah penumpang, Fuad memastikan pendapatan Garuda Indonesia masih bagus sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi maskapai pelat merah tersebut.?
"Sebenarnya adanya penurunan jumlah penumpang, tapi revenue (pendapatan) kita masih bagus, enggak masalah. Dari 2015 pertumbuhan penumpang mencapai 8 sampai 9 persen karena jual tiket kemurahan. Saat ini, kita masuk masa neo-normal untuk industri airlines sehingga kita fokuskan ke penerbangan internasional dan itu sesuatu yang baik," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum