Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        RI Belum Benar-Benar Merdeka, Cetus Jokowi

        RI Belum Benar-Benar Merdeka, Cetus Jokowi Kredit Foto: Setkab
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo menilai terkendalinya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) adalah satu-satunya cara Indonesia bisa terlepas dari ketergantungan terhadap negara lain. Pada momen itu, barulah Indonesia mengalami kemerdekaan secara utuh.

        Hal itu diutarakan Presiden saat membuka rapat kerja perwakilan RI dengan Kemenlu di Istana Negara Jakarta, Kamis (9/1/2020).

        "Kalau neraca transaksi berjalan kita sudah positif, baik. Saat itulah, kita betul-betul baru merdeka," kata Presiden Jokowi.

        Baca Juga: Biar Gak Tekor, Jokowi Minta Dubes Jadi Duta Investasi

        CAD terjadi lantaran impor jauh lebih besar daripada ekspor. Maka, Jokowi meminta peran para duta besar juga menjadi duta ekspor. Dengan melakukan diplomasi di negara-negara yang menjadi tugas mereka.

        Dengan begitu, peluang ekspor produk dalam negeri ke negara-negara sahabat terutama di kawasan Afrika yang menjadi pasar baru, bisa dilakukan.

        "Itulah target kita dalam 3-4 tahun ke depan, arahnya ke sana. Sehingga, bantuan dari para duta besar mengenai ini, urusan investasi, sebagai duta investasi sangat penting sekali," katanya.

        Selama ini, kata Jokowi, tujuan ekspor terlalu fokus pada pasar atau kawasan yang sudah lama. Sementara tidak ada upaya maksimal untuk membuka pasar baru padahal potensinya juga cukup besar.

        Baca Juga: Eropa Mau Cekal Sawit? Jokowi: Tenang, Kita Pakai Sendiri Saja!

        Pasar-pasar tradisional yang selalu diandalkan seperti Amerika Serikat hingga Eropa dan China. Padahal, kata Jokowi, negara-negara yang berkembang justru potensinya sangat besar.

        "Sekarang yang justru negara-negara sedang berkembang yang pertumbuhan ekonominya growth-nya di atas lima persen itu banyak sekali, memang tidak besar kecil-kecil, tapi kalau dikumpulkan juga akan menjadi sebuah jumlah yang sangat besar," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: