Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Expo 8th Agrinex 2014, Pameran Nasional Produk-Produk Agribisnis Indonesia

        Warta Ekonomi -

        WE Persoalan pangan dunia adalah pertambahan penduduk berkembang pesat namun tidak diimbangi oleh pertumbuhan pangan, termasuk yang aterjadi di Indonesian di mana produktifitas lokal tidak mengimbagi kecepatan pertambahan penduduk. Namun ketergantungan pangan dengasn impor juga berbahaya termasuk tidak mendukung pengembangan petani dan nelayan.

        Menteri Perdagangan, Muhamad Lutfi, hari ini Jumat (28/03) membuka pameran Agrinex ke 8 di gedung Jakarta Convetion Centre (JCC) yang berlangsung 28-30 Martet, berbagai produk pertanian Indonesia di pamerkan mulai dari buah-buahan, sayuran, bunga dan berbagai produk olahan. Hadir dalampembukaan antara lain, Gusti M Hatta, Menteri Negara Riset dan Teknologi, Ginajar Kartasasmita, Adi Sasono, Sandiaga Uno,?Mien Uno, Soegiharto, mantan Menteri BUMN.?

        Rifda Ammarina, sebagai ketua penyelenggara mengatakan. Agrinex, memberikan adukasi dan inspirasi mengembangan pertanian dengan menanfaatkan tanah pekarangan, laha-lahan mati, bekas pertambangan.

        Perusahanan juga bisa membarikan kompensasi dari pengalihan peruntukan lahan untuk dibuat ruang hijau di perkotaan, taman agrowisata, rumah hijau.
        .
        ?Kita sangat berharap kedepan pemerintah dapat meletakan Pertanian sebagai platform ?pembangunan bangsa.? ujar Rifda.

        Ia menambahkan, membangun produksi pangan nasional tidaklah mudah, sistem prosuksi pertanian, sangat kompalek, ketergantuangan hulu hinggi hilir termasuk distribusi, dan kita perlu Riset & Development ?untuk meningkatkan mutu hasil pertanian menciptakan inovasi dan efisiensi.

        Sementara itu Lutfi, mengatakan tidak dapat menolak impor produk pertanian. ?Atas nama 2 juta petani kita hargai permintaan asosiasi untuk menolak impor dan menaikan harga produk pertanisn, namun menaikan harga tidak mungkin. Petani dirukgikan karena tidak memiliki posisi tawar, ini kita harus atur dulu makanismenya sehingga posisi tawar petani menjadi bagus. Saya berjanji di hadapan Allah untuk menjadi ?wasit? yang baik, jujur dan bersih dalam perdagangan, bersikap adil, bagi petani dan masyarakat indonesia,? ucap Lutfi.

        Sufri Yuliardi

        Foto: SY

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: