Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat Asia Pacific Energy Talks, Siemens Buka Jalan Kolaborasi Transisi Energi

Lewat Asia Pacific Energy Talks, Siemens Buka Jalan Kolaborasi Transisi Energi Kredit Foto: Siemens Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Siemens Energy Indonesia - Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) berkolaborasi mempertemukan pemegang kepentingan sektor energi untuk menjajaki peluang dan tantangan terkait dengan energi terbarukan melalui gelaran dari Asia Pacific Energy Talks

Managing Director Siemens Energy Indonesia, Andilo Harahap mengatakan, gelaran ini merupakan bukti komitmen perusahaan dalam mendukung perkembangan jalan dari transisi energi. Pihaknya berharap acara ini bisa menjadi gerbang kerja sama dalam menekan emisi karbon.

Baca Juga: Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim Mulai Proses Revamping Pabrik Tertua

“Asia Pacific Energy Talks adalah bukti komitmen untuk membagikan keahlian kami, kepada para pemangku kepentingan, mengenai pentingnya kolaborasi publik-privat dan pemanfaatan teknologi untuk mendukung transisi energi. Acara ini akan menjadi pintu gerbang untuk melakukan lebih banyak tindakan di masa depan, terutama dalam melakukan dekarbonisasi dan mengurangi emisi sehingga Indonesia dapat mencapai Target Net Zero,” katanya dilansir Sabtu (4/5).

Adapun dalam acara tersebut, terdapat tiga diskusi panel, dengan fokus pada pentingnya kolaborasi publik-privat, revolusi sistem energi konvensional, dan mempercepat dekarbonisasi industri di Indonesia. Selain itu, pada acara ini juga ditunjukkan bagaimana teknologi memainkan peranan penting dalam transisi energi.

Sesi ini fokus terhadap kemitraan antara PT Amman Minerals International Tbk dan Siemens Energy, dan teknologi yang digunakan dalam transisi Pembangkit Listrik Siklus Gabungan (Combined Cycle) Batu Hijau dari batu bara ke gas. Peralihan ini diproyeksikan menghasilkan penghematan biaya bahan bakar tahunan hingga USD 55 juta untuk Amman Mineral.

Dalam acara tersebut, juga terdapat diskusi tentang bagaimana pendanaan dan insentif memainkan peran penting dalam memastikan transisi energi yang berkeadilan. Pembiayaan dan insentif ini dapat terjadi karena adanya investasi dan hibah yang diberikan kepada Indonesia. Namun, hal tersebut tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.

Di sinilah teknologi dan, yang terpenting, kemauan untuk memanfaatkannya dapat membantu menyelesaikan permasalahan transisi energi di Indonesia. Salah satu contoh utamanya adalah apa yang dilakukan Siemens Indonesia di Singapura, yang berhasil memasang Paket Efisiensi Turbin Lanjutan (ATEP) di pembangkit listrik bertenaga gas di Pulau Jurong.

Pemasangan ini memungkinkan pembangkit listrik tersebut meningkatkan total output listriknya sebesar 30MW sehingga menjadikannya pembangkit listrik berbahan bakar gas paling efisien yang beroperasi di Asia. Peningkatan ATEP juga telah menghasilkan pengurangan emisi karbon tahunan sebesar lebih dari 60.000 ton, setara dengan menghilangkan lebih dari 9.300 mobil dari jalan raya setiap tahunnya.

Baca Juga: Jaga Ketahanan Energi, Solusi Pemerintah Tekan Dampak Memanasnya Iran - Israel

Selain memanfaatkan teknologi, ada juga kebutuhan untuk otomatisasi, elektrifikasi, dan digitalisasi proses industri agar dapat memanfaatkan sumber daya dengan efisien. Salah satu contohnya adalah elektrifikasi proses industri berarti peralihan dari mesin berbahan bakar fosil ke mesin alternatif bertenaga listrik, yang dapat menurunkan emisi secara drastis. Digitalisasi juga akan memungkinkan optimalisasi proses dan meningkatkan efisiensi energi, sehingga mengurangi konsumsi energi dan emisi CO2.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: