Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Ada Semarak Imlek, Suami-Istri Dokter China Berjibaku Tangani Virus Corona

        Tak Ada Semarak Imlek, Suami-Istri Dokter China Berjibaku Tangani Virus Corona Kredit Foto: Twitter/News24
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tak ada perayaan Imlek di Wuhan, China, tahun ini. Pesta telah ditunda. Doa dan harapan dilantunkan dengan sunyi dalam keheningan kota.

        Wuhan telah diisolasi oleh Pemerintah Cina. Kota tersebut merupakan pusat atau sumber virus corona baru yang kini sedang mewabah.

        Baca Juga: Obati Pasien Virus Corona, China Gunakan Obat HIV

        Kecemasan menyelimuti warga, termasuk Chen Li, seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit di Wuhan. Dia turut menangani pasien yang terjangkit virus corona.

        Chen tak memungkiri selalu ada perasaan was-was saat dia harus melakukan kontak dengan pasien virus corona. Dia sangat mengetahui betapa ganasnya virus tersebut.

        Kendati demikian, tugas tetap harus dikerjakan. Chen pun cukup bersyukur tak mengalami gejala seperti demam tinggi atau radang tenggorokan setelah menjalin kontak dengan pasiennya. Orang yang mengidap virus corona baru memang memperlihatkan kondisi demikian.

        Tahun ini Chen tak merayakan Imlek dengan keluarganya. "Sebelum bergabung dengan perang melawan epidemi, saya telah mengirim putra saya yang berusia empat tahun ke orang tua saya," katanya, dikutip laman Xinhua, Sabtu (25/1/2020).

        Dia memprioritaskan keselamatan anaknya. Chen pun harus berpisah dengan suaminya yang juga berprofesi sebagai dokter. Suami Chen berada di garis depan dalam penanganan penyebaran virus corona. "Kami belum bertemu satu sama lain selama lebih dari sepekan," ujar Chen.

        Chen menyadari ada banyak pekerjaan yang mesti ditunaikannya saat ini. Banyak warga Wuhan yang membutuhkan perawatannya.

        Pada Sabtu lalu seorang dokter yang bekerja di rumah sakit pusat perawatan virus corona di Provinsi Hubei meninggal. Hal itu dilaporkan China Global Television Network. Menurut Channel News Asia, dokter tersebut bernama Liang Wudong (62 tahun). Dia bekerja di Rumah Sakit Hubei Xinhua yang menjadi pusat penanganan virus corona Wuhan.

        Hingga kini virus itu tercatat telah membunuh 56 orang. Sementara, mereka yang terinfeksi mencapai sedikitnya 1.975 orang. Wuhan sedang membangun dua rumah sakit baru untuk menampung pasien virus corona baru.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: