Elite Demokrat Elu-elukan Anies Soal Revitalisasi Trotoar Ini

Program Gubernur DKI Anies Baswedan yang merevitalisasi trotoar Cikini diapresiasi politikus Demokrat, Jansen Sitindaon. Ia memuji kebijakan Anies merevitalisasi trotoar Cikini sebagai langkah bagus karena dinilai ramah anak.

Jansen menyampaikan hal ini dalam videonya yang diunggah di akun Twitternya, @jansen_jsp. Dalam video itu, ia berjalan kaki sambil mendorong anaknya yang masih batita dengan stroller baby.

"Saya tidak tahu apakah trotoar yang ada di Cikini dan dibuat mas Anies ini ditujukan untuk ramah anak ya? Yang pasti sore ini dengan stroler ini, saya bisa bawa anak saya jalan-jalan. Ramah anak juga ternyata trotoar ini. Terimakasih sekali lagi kepada pemerintah kota Jakarta yang sudah membuat trotoar ini sehingga sore ini saya bisa bawa anak saya," demikian kata Jansen dari video tersebut yang dikutip, Senin (27/1/2020).

Baca Juga: Ibu Kota Pindah, Anies: Jakarta Fokus Kota Bisnis, Kota Wisata

Dia menyebut saat mencoba trotoar Cikini yang sudah direvitalisasi tampak berbeda. Salah satunya seperti kondisi trotoar yang lebih rapih.

Jansen pun mengajak semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada Anies untuk bekerja. Alasannya, Jakarta yang masih banyak kekurangan tak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.

"Nah, ini dia keadaannya. Terimakasih-terimakasih untuk trotoarnya. Maju terus Jakarta. Kalau masih ada kekurangan di sana-sini ya diperbaiki. Karena membangun itu memang tidak sekali bekerja langsung selesai semuanya. Mari kita beri kesempatan untuk bekerja. Horas," ujar Jansen.

Revitalisasi trotoar Cikini mulai dilakukan pada Juni 2019. Program ini menjadi bagian dari upaya membuat kawasan Cikini dan sekitarnya menjadi wilayah budaya yang berpusat di Taman Ismail Marzuki (TIM). Revitalisasi ini rampung pada 10 Januari 2020.

Revitalisasi dilakukan dengan melebarkan trotoar dari yang awalnya 1,5 hingga tiga meter, menjadi empat hingga tujuh meter.

Selain lebih lebar, trotoar Cikini juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti tempat duduk, peta transportasi umum, sampai blok pemandu tuna netra.