Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Korban Melonjak, Ahli: Bulan Ini Mungkin Puncak Wabah Corona

        Korban Melonjak, Ahli: Bulan Ini Mungkin Puncak Wabah Corona Kredit Foto: Reuters/China Daily
        Warta Ekonomi, Shanghai, China -

        Seorang ahli China mengatakan wabah virus Corona mungkin akan segera memuncak. Pernyataan ini muncul di tengah melonjaknya jumlah korban meninggal lebih dari 1.000 jiwa.

        "Waktu puncak dapat dicapai pada pertengahan atau akhir bulan ini," kata penasihat medis top pemerintah China, Zhong Nanshan.

        Baca Juga: Kasus Infeksi Corona Bertambah, WNI di Singapura Diminta Tetap Tenang

        "Jumlah kasus baru sudah menurun di beberapa provinsi," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/2/2020).

        Zhong adalah seorang epidemiologi yang mendapatkan kredit atas perannya dalam memerangi wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada tahun 2003.

        Komisi Kesehatan Nasional mengatakan sebelumnya 108 orang lainnya telah meninggal pada hari Selasa, sebuah catatan harian, menjadikan total 1.016 orang yang terbunuh di China. Semua kecuali lima kematian berada di provinsi pusat Hubei, pusat penyebaran.

        Ada 2.478 kasus baru yang dikonfirmasi di China pada Senin, turun dari 3.062 pada hari sebelumnya, sehingga total menjadi 42.638. Ini adalah kedua kalinya dalam dua minggu bahwa pihak berwenang mencatat penurunan harian dalam kasus-kasus baru.

        Menggarisbawahi bahaya tersebut, kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan wabah itu sangat darurat bagi China tetapi juga menimbulkan ancaman yang sangat serius bagi seluruh dunia. Ia berbicara pada pembukaan pertemuan dua hari dari 400 peneliti di Jenewa yang bertujuan untuk meningkatkan penelitian dalam diagnostik, obat-obatan dan vaksin.

        Menurut WHO dan pejabat kesehatan China, hanya ada 319 kasus yang telah dikonfirmasi di 24 negara dan wilayah lain di luar China dengan dua kematian, satu di Hong Kong dan yang lainnya di Filipina.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: