Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        FPI Demo, Eh Jokowi yang Kena Sindir, Sampai Bawa-Bawa China

        FPI Demo, Eh Jokowi yang Kena Sindir, Sampai Bawa-Bawa China Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Massa dari Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar India, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3) siang.

        Dalam orasinya, salah sautu orator sempat menyindir sikap Pemerintah Indonesia yang dianggap tidak membela umat muslim yang tertindas di dunia.

        Bahkan, orator tersebut berteriak, Presiden Jokowi sangat bersikap cepat tanggap ketika virus corona atau COVID-19 mewabah China, sementara ketika muslim di India ditindas, Jokowi terkesan lamban.

        "Saudara sekalian, coba bayangkan ketika China diobrak-abrik oleh Corona, dia (Jokowi) telfon presiden China (mengatakan) kami akan membantu. Tapi ketiak Muslim Uighur dibantai mingkem, cicing wae, ngedokem, ketika Muslim India dibantai diam, ketika Muslim Rohingya dibantai diam, giliran China diserang corona kami siap membantu, itulah presidennya bapak-bapak sekalian," kata orator tersebut.

        Baca Juga: Target Jokowi 0% Kemiskinan Ekstrem, LIPI: Bombastis! Atas Dasar Apa?

        Baca Juga: Diam-Diam, Ketum PAN Temui Jokowi di Istana

        Terkait orasinya, massa pun sempat sedikit emosi, kemudian orator menenangkan massa agar menghormati presiden hasil Pemilu 2019.

        "Jangan gitu dong, eh dia terpilih lho jangan salah, terpilih, demokrasi lho," ucapnya.

        Lanjutnya, dalam aksinya, masaa pun mendesak pemerintah India untuk menghentikan genosida dan penganiayaan muslim, menghormati hukum internasional dan menerima resolusi PBB yang mengatur Kashmir membantah dan meninjau hukum diskriminatif, Citizenship Amendment (CCA) dan Nation Registration Act (NRA).

        "Kami meminta semua pihak di Indonesia dan PBB untuk mengambil tindakan necessary untuk menghentikan India dari terorisme yang disponsori negara againts komunitas muslim mereka sendiri di dunia untuk berhenti lebih jauh pertumpahan darah dan perlakuan tidak manusiawi terhadap kaum muslim," lanjutnya.

        Diketahui, ada 42 orang tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Delhi, India.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: