Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Modalku Ambil 3 Langkah Mitigasi Risiko Antisipasi Dampak Covid-19

        Modalku Ambil 3 Langkah Mitigasi Risiko Antisipasi Dampak Covid-19 Kredit Foto: Ning Rahayu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Melihat situasi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah wabah virus corona (Covid-19), pemerintah telah memerintahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melonggarkan relaksasi kredit bagi pelaku UMKM dengan nilai kredit di bawah Rp10 miliar.

        Merespons kebijakan tersebut, Modalku sebagai perusahaan financial technologi (fintech) menerapkan prinsip responsible lending sebagai langkah mitigasi risiko untuk antisipasi dampak dari COVID-19. Bagi perusahaan, prinsip ini adalah asas operasi Modalku dalam melakukan penilaian terhadap UMKM peminjam dan kemampuan finansial mereka untuk melunasi pinjaman. Modalku juga memiliki tanggung jawab terhadap para pemberi pinjaman yang turut mendukung perkembangan UMKM.

        Baca Juga: Kolaborasi Modalku dan Shopee, Permudah UMKM Dapatkan Pinjaman Modal Usaha

        Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya, mengaku telah memantau perkembangan Covid-19 sejak Januari 2020. Dinamika perekonomian yang sedang terjadi memengaruhi kondisi bisnis para UMKM di sektor tertentu yang menjadi peminjam di Modalku.

        "Strategi pertumbuhan kami saat ini fokus kepada UMKM beserta jaringannya dan berdiskusi untuk menemukan solusi yang terbaik dalam mendukung kelangsungan perkembangan bisnis UMKM di Indonesia," jelas Reynold, Selasa (31/3/2020).

        Menurutnya, Modalku telah menerapkan langkah-langkah untuk memantau dan mengelola risiko pada portofolio dalam beberapa waktu ke depan. Beberapa langkah yang diambil adalah pertama, Modalku akan melakukan proses seleksi yang lebih comprehensive terhadap calon peminjam maupun UMKM yang sudah menjadi peminjam di Modalku. Beberapa industri seperti food & beverage, travel, perdagangan lintas negara, dan industri jasa yang bergantung pada tenaga kerja dari negara-negara yang terkena dampak di Asia Tenggara akan mendapat perhatian lebih dari Modalku ketika melakukan penilaian pengajuan pinjaman.

        Kedua, Modalku akan bereaksi lebih cepat terhadap perubahan kondisi ekonomi makro dengan menyesuaikan batas jumlah (limit) serta jangka waktu pinjaman (tenor). Angka limit & tenor pinjaman akan disesuaikan dengan jenis pinjaman dan profil bisnis masing-masing UMKM sehingga untuk penyesuaian ini akan dilakukan kasus per kasus.

        Ketiga, memaksimalkan kolaborasi dengan platform e-commerce yang sebagian besar penjualnya masuk ke dalam segmen mikro. Di kondisi pentingnya physical distancing saat ini, transaksi bisnis melalui e-commerce bisa berkembang dengan baik karena masyarakat akan cenderung memilih berbelanja secara online, baik itu dalam memenuhi kebutuhan pokok maupun obat- obatan/ kesehatan.

        "Secara berkala, kami akan terus mengelola langkah-langkah tersebut dengan hati?hati dan mengembangkan kemampuan manajemen risiko sesuai dengan situasi ekonomi global saat ini. Modalku juga akan terus berkoordinasi dengan OJK sebagai regulator & AFPI sebagai asosiasi sehingga langkah-langkah yang kami ambil sesuai dengan regulasi dari OJK," jelas Reynold Wijaya.

        Menurut Reynold, Modalku mengutamakan kesehatan karyawan dan telah efektif memberlakukan work from home hampir kepada seluruh karyawan untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Namun, Modalku akan tetap beroperasi dan bisa dihubungi melalui fitur Live Chat yang tersedia pada website Modalku untuk melayani kebutuhan para UMKM serta pemberi pinjaman.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: