Waduh! Gerindra Sampai Heran: Kartu Prakerja Bikin Pempek Bayar Rp600 Ribu

Anggota Komisi III Fraksi Gerindra, Habiburokhman ikut menyoroti pelaksanaan pelatihan program Kartu Prakerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan, ia mengaku heran ada pelatihan membuat pempek di program itu dengan biaya mahal. "Pertama, proses pengadaan jasa pelatihan. Saya orang Palembang, Pak, saya bingung ada pelatihan bikin pempek, Pak, Rp600 ribu. Itu kan nggak ada e-catalog. Kalau misal Bapak usut pengadaan. Bapak bisa usut harga di toko A, toko B dengan spesifikasi yang sama. Pempek ya gitu-gitu aja, Pak," katanya dalam rapat Komisi III dengan KPK yang disiarkan langsung, Rabu (29/4/2020).

Baca Juga: Sudah 8,4 Juta Orang Daftar Kartu Prakerja, Alamak! yang Cair Baru...

Baca Juga: Prabowo Puji Jokowi, Pengamat Bilang: Dia Itu Pembantu Presiden, Paham?

Sambungnya, "Iya kan, kapal selam, lenjer, ya kan, Rp600 ribu. Belajar aja sama istri saya di rumah, gratis, di YouTube, gratis. Pak Firli juga bisa itu buat pempek, gitu kan," imbuh dia.

Labih lanjut, ia pun bertanya-tanya soal bagaimana penentuan harga pelatihan di program Kartu Pra Kerja. Ia juga meminta KPK mengawasi hal itu agar dalam pelaksanaannya tidak ada pihak-pihak yang mengambil kesempatan.

"Jadi itu gimana menentukan harganya itu? Ada bikin kopi pelatihan berapa, sekian ratus rupiah. Itu dikejar, Pak. Ini kita geregetan, Pak, kita pingin Pak Jokowi sukses, berhasil dengan program Kartu Pra Kerja, jangan ada yang berani-berani mengambil kesempatan," ujarnya.

Selain itu, ia meminta KPK untuk mengawasi secara detail program Kartu Pra Kerja. Ia tidak ingin Jokowi ditipu oleh 'anak kecil'.

"Kami ingin lebih detail soal Kartu Pra Kerja, tadi kurang detail. Sebenarnya ide Pak Jokowi sangat baik, dan saya tahu itu kalau dilaksanakan dengan baik akan sangat bagus, tapi pelaksanaannya sangat mengkhawatirkan. Jangan sampai ini Pak Jokowi ditipu sama anak kecil," tukasnya.