Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sri Mulyani: Pedagang Bakso Dkk. Bakal Dapat Insentif

        Sri Mulyani: Pedagang Bakso Dkk. Bakal Dapat Insentif Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku telah memberikan usulan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin untuk memberikan insentif ganda bagi pelaku usaha ultra mikro dan tak tersentuh lembaga jasa keuangan, seperti para pedagang bakso dan lainnya.

        Insentif tersebut, kata dia, disiapkan supaya para pedagang kecil tersebut bisa bertahan dari tekanan ekonomi akibat wabah virus corona (Covid-19) yang telah melanda Indonesia sejak Maret 2020. Presiden dan wakil presiden dikatakannya telah menyetujui.

        Baca Juga: Sri Mulyani: Serangan Corona Kian Mengerikan

        "Dalam sidang kabinet, usulan saya adalah kita akan tambah kalau pedagang bakso dan lain-lainnya, yang sektor informal, kami usulkan ada dua insentif. Nampaknya, pak presiden dan wapres menyetujui ini, cuma operasionalisasinya nanti masih harus kita pikirkan," kata dia saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu malam (6/5/2020).

        Adapun insentif atau bantuan itu, dikatakan Sri, berupa bantuan permodalan serta kemudahan akses layanan lembaga jasa keuangan. Bantuan pembiayaan atau permodalan itu nantinya akan serupa dengan program pembiayaan Ultra Mikro (UMi) dengan relaksasi denda keterlambatan pembayaran kewajiban selama enam bulan.

        "Kita mengusulkan mereka mendapatkan sama seperti UMi, itu berarti pinjaman antara Rp5 juta-Rp10 juta. Tapi sekarang untuk khusus ini mereka diberi pinjaman, otomatis pinjamannya diberikan restructuring 6 bulan seperti grace periode," tuturnya.

        Namun, dia melanjutkan, yang menjadi persoalan saat ini adalah terkait data para pedagang atau pengusaha ultra mikro yang menjadi target penerima bantuan dari pemerintah itu yang cukup sulit didapat. Sebab, pergerakan mereka sangat dinamis dan belum mengakses layanan perbankan.

        "Nah, ini sekarang masalahnya pendataan, supaya tidak overlap. Kemarin kita indentifikasi sekitar 1,7 juta koperasi yang tidak masuk UMi ini, kemudian banyak yang warung-warung atau pedagang kaki lima mungkin mereka mendapatkan," tutur dia.

        Karena itu, Sri mengatakan saat ini pemerintah tengah menyiapkan data agar insentif tersebut tepat sasaran dan anggarannya mencukupi bagi para pedagang kecil tersebut. Dia memperkirakan, para pedagang yang bisa mendapat insentif itu bisa mencapai 60 juta orang.

        "Jadi, total semuanya ditambahkan dari UMi, Mekaar, Pegadaian, KUR, dan lembaga pembiayaan yang pinjamkan kendaraan roda dua dan lain-lain totalnya mendekati 60 juta. Namun, itu bisa belum mencakup seluruhnya tadi," kata dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: