Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Impack Pratama Industri Modifikasi Produksi, Bikin Face Shield secara Massal

        Impack Pratama Industri Modifikasi Produksi, Bikin Face Shield secara Massal Kredit Foto: Impack Pratama Industri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), produsen bahan bangunan dengan bahan polycarbonate, memodifikasi produksi untuk membuat face shield secara massal. Sebagai mana diketahui, saat ini alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis dalam mengobati pasien virus corona, begitu batas.

        Perusahaan yang menghasilkan banyak produk untuk atap dan bahan bangunan lainnya ini terpanggil untuk turut berkontribusi dalam penangulangan pandemi, sebab masih memiliki korelasi dengan produk existing perusahaan.

        Face shield merupakan peralatan penting bagi petugas medis berupa pelindung wajah transparan yang memblokir wajah dan mata dari kontak terhadap cairan. Ide awal pembuatan face shield dicetuskan oleh Phillip Tjipto, Head of Business Development IMPC.

        Baca Juga: Buka Peti hingga Mandikan Jenazah, 15 Orang Langsung Terpapar Covid-19!

        Phillip terinspirasi dari beberapa perusahaan global yang menggeser lini produksinya untuk keperluan medis, seperti Nike, Ford, dan 3M yang memproduksi face shield, serta General Motors dan Dyson yang memproduksi ventilator.

        Menurut Phillip, keputusan manajemen perusahaan untuk diversifikasi ke face shield dan alat-alat penunjang pengetesan lainnya berlangsung cepat. Inisiatif ini muncul pada 24 Maret lalu, ketika mereka mengetahui tenaga medis kekurangan face shield serta kualitas produk yang kebanyakan impor masih kurang bagus.

        "Dua hari berikutnya kami sudah menyiapkan sampel dan keesokan harinya sudah mulai produksi," ujar Phillip dalam keterangan resminya, Senin (18/5/2020).

        Adapun pekerjaan assembling atau perakitan face shield dilakukan oleh anak usaha IMPC, Kreasi Dasatama. Phillip juga mengatakan bahwa perusahaan tidak menggelontorkan anggaran investasi yang besar, sebab hanya mengalihkan sebagian besar peralatan mesin dan tenaga kerja untuk proses produksi.

        Pada awal hari pertama produksi, IMPC menghasilkan 800 face shield per hari. Dalam kurun waktu satu bulan, kapasitas produksi di atas 6.000 face shield per hari. Total keseluruhan produksi sudah sekitar 100 ribu item, baik yang dijual maupun yang didonasikan.

        IMPC telah mengembangkan beberapa jenis varian face shield, yang terbuat dari bahan plastik polycarbonate premium maupun bahan PP ekonomis. Untuk pengembangan produk ini pihaknya melakukan studi dengan produk luar negeri yang menggunakan polikarbonat seperti Eropa dan Amerika.

        "Di sisi lain, pada aspek desain, kami mendengarkan setiap feedback, mulai dari Kemenkes, BNPB, rumah sakit (serta fasilitas kesehatan lainnya) untuk menciptakan produk yang lebih baik," tambah Phillip.

        Menyadari besarnya risiko yang dihadapi para tenaga medis terhadap paparan Covid-19, IMPC tak hanya memproduksi face shield, tetapi juga menghadirkan intubation box dan bilik swab untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi pekerja medis.

        IMPC percaya langkah preventif merupakan sebuah solusi yang praktis, hemat biaya, namun lebih efektif dibandingkan langkah kuratif dalam penangulangan Covid-19. Oleh karena itu, IMPC juga memperkenalkan Protective Partition, yang umumnya digunakan sebagai pembatas antara kasir dan konsumen di toko ritel, seperti supermarket dan minimarket, serta usaha berbasis loket lainnya.

        "Di masa yang genting ini, sangatlah penting bagi perusahaan manufaktur untuk terus melakukan inovasi dan beradaptasi secara konstan terhadap perubahan pasar yang drastis. Ujian yang sebenarnya bagi perusahaan yang memiliki kapabilitas manufaktur yang kuat, yaitu mencakup penggunaan sumber daya yang ada dan kemampuan untuk mengubahnya jadi nilai yang bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Phillip.

        "IMPC sekali lagi telah membuktikan, kami dengan tanggap menciptakan produk baru dengan mesin, peralatan, dan manusia yang tersedia. Dalam waktu beberapa bulan ke depan, kami masih akan meluncurkan beberapa varian produk baru, khusus untuk penanganan aplikasi antivirus dan bakteri," kata Presiden Direktur Haryanto Tjiptodihardjo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: