Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berkat Streaming, Label Musik Ed Sheeran dan Bruno Mars Kini Bervaluasi Rp194 Triliun!

        Berkat Streaming, Label Musik Ed Sheeran dan Bruno Mars Kini Bervaluasi Rp194 Triliun! Kredit Foto: Cosmopolitan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Warner Music Group (WMG), label rekaman Ed Sheeran dan Bruno Mars baru saja memperkirakan valuasinya yang mencapai USD 13,2 miliar (Rp194,7 triliun) saat bersiap untuk mencatatkan sahamnya di bursa Nasdaq.

        Dilansir dari BBC di Jakarta, Rabu (27/5/2020) angka tersebut empat kali lipat dari yang dibayar Leonard Blavatnik pada 2011 untuk WMG yang menjadi label rekaman terbesar ketiga di dunia.

        Baca Juga: Diretas Hacker hingga Bervaluasi Rp101 T, Begini Berdirinya Tokopedia selama Lebih dari 10 Tahun

        Saat itu, industri musik berada di kedalaman kemerosotan multi-tahun, tetapi penjualan telah berhasil mengalami peningkatan baru-baru ini.

        Warner Music mengatakan pihaknya berharap dapat mengumpulkan USD 1,8 miliar melalui daftar. Perusahaan sebelumnya telah menunda rencana pengapungannya saat pandemi virus corona membuat pasar keuangan bergejolak di musim semi ini.

        Namun saham tersebut berhasil naik baru-baru ini karena investor mendukung upaya bantuan oleh pemerintah dan bank sentral, berharap untuk pemulihan ekonomi yang cepat.

        Warner Music mengatakan pemegang saham yang ada akan menjual 70 juta saham dengan harga USD 23 hingga USD 26. Hasilnya akan menjadi ke perusahaan Mr Blavatnik, Access Industries, yang akan mempertahankan kekuatan suara mayoritas.

        Perusahaan dengan lebih dari 80.000 penulis lagu dan komposer, mulai dari dari Beethoven hingga Madonna ini telah melaporkan laba sebesar USD 256 juta (Rp3,77 triliun) pada tahun keuangan terbaru, dengan pendapatan USD 4,5 miliar (Rp66,3 triliun).

        Pemulihan industri musik telah dibantu oleh munculnya layanan streaming berbayar seperti Apple dan Spotify. Pada 2019, pendapatan musik global naik 8,2% menjadi USD 20,2 miliar - lebih dari setengahnya berasal dari layanan streaming, menurut kelompok industri Federasi Internasional Industri Fonografi (IFPI).

        Blavatnik yang lahir di Ukraina yang kini memiliki kewarganegaraan Inggris-AS menerima gelar ksatria pada tahun 2017 untuk layanan filantropi.

        Dia menjual sahamnya di perusahaan minyak Rusia TNK-BP seharga USD 7 miliar pada 2013 dan merupakan investor awal dalam layanan berlangganan musik Beats milik Apple.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: