Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Poyuono: Kang Mas Jokowi Gak Marah Kan Sama Mas Bowo

        Poyuono: Kang Mas Jokowi Gak Marah Kan Sama Mas Bowo Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengaku tidak sependapat nbila amarah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas terkait Percepatan Penyerapan Anggaran di 6 Kementerian dan Lembaga, Selasa (7/7), dimaknai sebagai bentuk kemarahan.

        Diketahui, saat itu Jokowi langsung mengutarakan kemarahannya kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Idham Azis dan sejumlah menteri agar cepat membelanjakan anggaran masing-masing.

        Baca Juga: Gak Kebayang, Jokowi: Jangan Anggap Enteng, Corona Lebih Bahaya..

        Baca Juga: Diminta Jokowi Belanja Produk Lokal, Jubirnya Prabowo Langsung...

        "Saya rasa sih enggak marah ya Kang Mas Joko Widodo sama Mas Bowo. Hanya Kang Mas mengingatkan agar belanja negara lebih diutamakan untuk belanja di dalam negeri," ucapnya kepada wartawan, Jumat (10/7/2020).

        Menurutnya, tujuan amarah Jokowi menurutnya jelas, agar anggaran ratusan triliun di sejumlah kementerian itu duitnya berputar di dalam negeri.

        "Misalnya anggaran beli senjata dan alutsista baik di Kemenhan dan Polri yang memang sebaiknya dibelanjakan ke dalam negeri saja. Seperti di Pindad, PAL , IPTN atau swasta yang punya pabrik di Indonesia. Itu jauh lebih bagus," jelasnya.

        Selain itu, dalam rapat tersebut Jokowi meminta kementerian dan lembaga dengan anggaran besar secepatnya membelanjakan uangnya. Seperti di Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 triliun, Kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, Kemenhub Rp 32,7 triliun.

        "Saya rasa Mas Bowo ngerti banget dengan arahan Kang Mas Joko Widodo untuk lebih baik belanja di dalam negeri. Apalagi Mas Bowo itu sangat suka made in Indonesia dari dulu untuk perlengkapan militer," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: