Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Nilai tukar dolar AS jatuh di hadapan banyak mata uang di tengah persaingan negara-negara maju yang kian kompetitif dalam menemukan vaksin virus corona. Dengan kejatuhan tersebut, dolar AS pun memerah di hadapan mata uang global, yakni dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dan dolar Kanada.
Baca Juga: Dolar AS Terlalu Kuat Buat Dilawan, Rupiah Akhirnya Angkat Tangan
Tak hanya itu, hampir semua mata uang Asia juga ikut menekan dolar AS, misalnya dolar Hong Kong, yen, won, dolar Singapura, baht, dan rupiah. Berbanding terbalik dengan dolar AS, rupiah pada hari ini, Senin 13 Juli 2020 justru tampil perkasa, baik secara regional maupun global.
Baca Juga: Karena Alasan Ini, Bill Gates Mau Vaksin Covid-19 Ada buat Semua
Dilansir dari RTI, hingga pukul 09.22 WIB, rupiah terapresiasi 0,77% ke level Rp14.417 per dolar AS. Bahkan, beberapa saat sebelumnya, rupiah menguat hingga ke level terbaiknya di angka Rp14.408 per dolar AS. Tiga mata uang global lainnya juga ikut dilibas oleh rupiah, yakni dolar Australia (0,46%), poundsterling (0,47%), dan euro (0,55%).
Yang lebih parahnya lagi, rupiah kembali menempati posisi teratas di Asia. Dengan kata lain, rupiah kini menjadi yang terkuat dan memimpin mata uang Asia di hadapan global, seperti dolar Taiwan (0,87%), yuan (0,87%), baht (0,80%), dolar Hong Kong (0,75%), won (0,74%), ringgit (0,70%), yen (0,66%), dan dolar Singapura (0,64%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih