Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) Ciawi menjalin kerja sama dengan P4S Griya Seruni dalam membina Saung Sayur Sehat (S3) Farm yang dikembangkan petani milenial, Azis Abdul Rahman Gunawan dan Andriano.
Keduanya merupakan kelompok PWMP Binaan Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor yang bergerak di bidang hidroponik. Usaha hidroponik ini diharapkan akan menjadi lahan penyedia pangan khusus sayur-sayuran.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berulang kali menyerukan generasi pertanian harus maju, mandiri, dan modern.
Baca Juga: Model BPP Kostratani, BPP Mandalawangi Jadi Rumah Pintar Petani
"Pertanian bisa lebih maju dari yang kemarin, lebih mandiri yang terdahulu, dan dikelola lebih modern. Untuk itu kita juga berharap para generasi muda, generasi milenial bisa terjun mengembangkan pertanian lewat berbagai inovasi dan terobosan," tutur Mentan SYL, Senin (10/8/2020).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa tujuan pembangunan pertanian harus menjadi referensi dalam mencetak para petani milenial yang akan datang.
"Intinya adalah tujuan pembangunan pertanian untuk menyediakan pangan, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, dan untuk meningkatkan ekspor. Oleh karena itu, tujuan tersebut harus menjadi fokus para petani milenial yang akan datang," katanya.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) BPPSDMP Idha Widi Arsanti menyampaikan Pusat Pendidikan Pertanian berkomitmen untuk mencetak generasi milenial (pengusaha pertanian) serta berjuang mewujudkan pertanian maju mandiri dan modern.
Usaha S3 Farm mulai dirintis tahun 2019. Sedikit demi sedikit mengalami perkembangan dan kemajuan. Sejak pemberlakuan work from home (WFH) dan pemberhentian pegawai akibat pandemi Covid-19, semakin lama membuat masyarakat mencari kesibukan tersendiri untuk dilakukan di rumah.
Salah satu contoh kegiatan yang dilakukan adalah berkebun dengan memanfaatkan pekarangan rumah sehingga pekarangan rumah dapat dimanfaatkan secara optimal.
Salah seorang pengelola S3 Farm, Andriano, mengungkapkan jika tidak sedikit dari masyarakat yang berada di rumah saja selama pandemi ini melakukan kegiatan berkebun secara hidroponik.
"Sehingga kami S3 Farm yang juga dinaungi oleh P4S Griya Seruni melihat bahwa hal ini merupakan peluang besar yang berpotensi untuk dikembangkan oleh S3 Farm," katanya.
Sedangkan Azis Abdul Rahman Gunawan menambahkan, S3 Farm sebagai pelaku usaha tidak hanya fokus untuk melakukan kegiatan produksi sayur-sayuran saja.
"Kami juga menyediakan sarana produksi untuk kegiatan hidroponik, yaitu benih, bibit siap tanam, rockwool, dan bahan penunjang lainnya seperti nutrisi AB Mix dalam bentuk larutan dan granul/butiran," ujarnya.
Munculnya penggunaan sistem hidroponik dalam berkebun, baik skala usaha maupun hobi, dilihat sebagai sebuah peluang besar bagi pertanian di masa pandemi Covid-19.
Secara tidak langsung S3 Farm bersama P4S Griya Seruni dapat mendukung masyarakat melakukan kegiatan hidroponik dengan cara menyediakan sarana produksi sistem hidroponik untuk mempermudah masyarakat berkebun sehingga dapat menumbuhkan minat mereka untuk perlahan mencintai kegiatan pertanian.
"S3 Farm menyediakan bibit siap tanam karena dirasa lebih efektif dan praktis sehingga lebih dibutuhkan masyarakat. Saprodi atau sarana produksi yang disediakan S3 Farm telah banyak dikirim ke luar daerah atau luar kota, seperti Bogor, Depok, Jakarta hingga Jawa Timur. Pemasaran yang kami lakukan melalui marketplace, Shopee dan Tokopedia, sangat efektif mendukung kegiatan usaha yang kami lakukan khususnya dalam penyediaan saprodi hidroponik," tutur Azis lagi. (NRT/VTR-pusdiktan)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti