Q2 Turun 90%, Astra: Penjualan Akan Tetap Turun hingga Akhir 2020

PT Astra International Tbk (ASII) memproyeksikan bahwa tren penurunan penjualan otomotif, baik mobil maupun motor akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2020. Head of Corporate Investor Relation Astra International, Tira Ardianti, memperkirakan penjualan otomotif akan turun sekitar 40% hingga 45%. 

Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan apa yang diprediksikan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), di mana penjualan mobil pada tahun ini diperkirakan 42% lebih rendah menjadi hanya 600.000 unit. 

Baca Juga: Siasati Bisnis Kala Pandemi, Astra Pangkas Capex & Lakukan Ini

"Sampai akhir tahun diprediksi penjualan masih tetap turun sekitar 40% sampai 45%, untuk mobil mencapai 600.000 unit dan sepeda motor 3,6 sampai dengan 3,9 juta unit," imbuhnya dalam workshop wartawan pasar modal, Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2020.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Ngamuk dan Bikin Global Tunduk, Gara-Gara....

Lebih lanjut, Tira mengaku bahwa pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah berimbas pada tren kenaikan penjualan otomotif Astra pada awal kuartal III ini. Hanya saja, kenaikan tersebut belum signifikan dan bahkan masih berada di bawah level penjualan saat keadaan normal. 

"Tapi dibandingkan dengan kondisi kuartal kedua, bisa dibilang penjualan sangat-sangat kecil dibandingkan kuartal pertama. Drop-nya sampai 90% untuk mobil dan untuk sepeda motor itu sekitar 80%," tegasnya lagi.

Atas pertimbangan tersebut, ia mengatakan bahwa sampai saat ini Astra belum melakukan perubahan target penjualan otomotif, yakni 600.000 unit untuk kendaraan roda empat dan 3,9 juta unit untuk kendaraan roda dua.

"Sampai saat ini belum ada perubahan lagi. Artinya, (penjualan) mobil dan motor memang masih tetap turun sampai akhir tahun ini," singgungnya.