Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geger Media Asing Salahkan Menkes Terawan saat Covid-19 di Indonesia Membengkak!

        Geger Media Asing Salahkan Menkes Terawan saat Covid-19 di Indonesia Membengkak! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nyaris tujuh bulan pandemi Covid-19 menyelimuti Indonesia, dengan jumlah kasus yang terus membengkak.

        Kinerja Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto disoroti media asing, Selasa (22/9/2020), karena rentetan kebijakan yang dianggap aneh, bahkan tidak berjalan baik.

        Baca Juga: Covid-19 Mengganas, Luhut Perintahkan Terawan Segera Blusukkan ke RS-RS di Wilayah Anies Cs

        Namun ini bukanlah yang pertama kali. Pada awal ditemukannya kasus akibat virus corona di Depok, Jawa Barat, sikap Menkes Terawan telah memperoleh sorotan media asing, Maret 2020.

        The Guardian, media di Inggris, kala itu menyoroti bagaimana Terawan menyepelekan ilmuwan Harvard University, mengajak masyarakat berdoa alih-alih mengeluarkan kebijakan kesehatan, dan sejumlah tingkah lainnya.

        Kali ini Asia Times bahkan sampai mempertanyakan, mengapa Presiden Joko Widodo masih percaya Terawan mengisi jabatan menkes, hingga detik ini?

        Media asing tersebut bahkan menyebut Terawan gagal, seperti tertera dalam caption foto utama yang digunakannya. ‘Indonesian Health Minister Terawan Agus Putranto has largely failed to come to grips with Indonesia's Covid-19 epidemic’.

        Asia Times, Selasa, melansir artikel yang menunjukkan kebingungan Kementerian Kesehatan menjadi klaster virus corona terbesar di Jakarta, dengan 252 kasus yang dikonfirmasi, diikuti oleh Kementerian Perhubungan (175), KPK (106), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (89), menurut data Pemprov DKI Jakarta.

        Mereka menyalahkan pemerintah yang abai dari  penegakkan disiplin di antara para pekerja yang tidak memakai masker, juga tidak mengambil tindakan pencegahan lain di kantor ber-AC, di mana virus diketahui menyebar lebih cepat.

        Belum lagi klaster industri yang terus bertebaran.

        Menkes Terawan juga disoroti menjadi sumber kontroversi. 

        Sang dokter militer ini, disebut Asia Times, sebagai seorang profesional medis, rasa urgensinya selalu hilang dalam menghadapi epidemik. 

        Ketika Covid-19 menguasai kota Wuhan di China dan menyebar ke Asia Tenggara pada akhir Februari, tanggapan pertamanya adalah meminta orang Indonesia untuk berdoa.

        Yang lebih mengkhawatirkan bagi para ilmuwan adalah komentarnya bahwa lonjakan permintaan masker wajah merupakan reaksi berlebihan, dan bahwa tidak semua kasus dugaan virus corona di Indonesia dapat diuji, karena "efisiensi anggaran".

        Ketika dia membentuk Satgas Covid-19 Nasional April lalu, Jokowi memilih jenderal lain, Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk memimpin satgas.

        Hal ini disebut Asia Times, membingungkan. Lantaran, kenapa Putranto tetap di posisinya, terutama setelah Jokowi mengeluh dengan getir pada pertemuan Kabinet, Juni, bahwa hanya sebagian kecil dari anggaran kesehatan tahunan sebesar 5,2 miliar dolar AS yang telah dihabiskan.

        Baru-baru ini, jenderal purnawirawan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Penanaman Modal, ditugaskan menangani pandemi di Jakarta dan provinsi terparah di Jawa Barat, Tengah, dan Timur, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua. Bukan Menkes Terawan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: