Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masyarakat Sebut Ekonomi Nasional Sangat Buruk, PAN: Kalau Bilang Bagus Justru Jadi Tanda Tanya

        Masyarakat Sebut Ekonomi Nasional Sangat Buruk, PAN: Kalau Bilang Bagus Justru Jadi Tanda Tanya Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indikator Politik Indonesia dalam hasil survei terbarunya menunjukkan 55 persen responden mempersepsikan bahwa ekonomi nasional buruk dan 10,3 persen responden lainnya menganggap sangat buruk. Menanggapi itu, Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Amanat Nasional Jon Erizal menilai, survei tersebut mendekati kondisi kenyataan saat ini.

        "Kalau saya lihat survei itu mendekati kenyataan. Justru kalau survei itu bilang (kondisi ekonomi nasional) bagus jadi tanda tanya kan?" kata Jon dikutip dari Republika, Senin (19/10).

        Baca Juga: Jadikan Merauke Pusat Ekonomi Papua, Bea Cukai Genjot Ekspor Komoditas Unggulan

        Jon mengatakan, ekonomi Indonesia di kuartal II yang minus 5,32 persen dan ekonomi Indonesia di kuartal III yang diprediksi minus 3 persen menunjukan bahwa kondisi ekonomi nasional tidak sedang dalam keadaan baik. Oleh karena itu ia mendorong pemerintah untuk tidak hanya fokus pada penawaran (supply) tetapi juga perlu meningkatkan daya beli masyarakat (demand).

        "Diharapkan bank-bank ini menyalurkan ke masyarakat. Tapi kalau masyarakat itu tidak punya daya beli, mau jualan apa pun, maupun bunga serendah mungkin tidak akan jadi produktif kan," ujarnya.   

        Sebelumnya Indikator Politik Indonesia dalam survei terbarunya pada September mengungkapkan, sebanyak 65 persen responden mempersepsikan bahwa ekonomi nasional buruk dan sangat buruk. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, meskipun mayoritas menyebut kondisi ekonomi nasional buruk, namun kecenderungan trennya mengalami penurunan jika dibanding survei bulan Juli (69,2 persen) dan Mei (81 persen).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: