Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laba Bank BUMN Keok, BCA Top

        Laba Bank BUMN Keok, BCA Top Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus menggenjot perseroan pelat merah untuk menjadi sektor leader baik di domestik maupun regional. Meski begitu, beberapa sektor BUMN seperti perbankan, farmasi, perminyakan, dan maskapai, memiliki daya saing terhadap swasta baik di level domestik maupun regional.

        Di sektor perbankan misalnya, pada kuartal ke III-2020. Mayoritas anggota bank Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) mencatat mengalami penurunan kinerja di tengah tekanan pandemi Covid-19. Hal serupa pun juga terjadi bagi bank raksasa swasta di Tanah Air.

        Baca Juga: Saham Perbankan Kayak BCA Hingga BRI Terdiskon Parah

        Menariknya, salah satu korporasi perbankan raksasa Indonesia yakni PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA, meski kinerjanya terkontraksi negatif akibat pandemi Covid-19, BCA mampu mencatat kinerja positif dibandingkan dengan kinerja bank Himbara selama periode kuartal III tahun ini. Di mana, perseroan mampu mengantongi laba bersih Rp20 triliun atau hanya turun 4,2% secara tahunan (YoY).

        PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

        BCA membukukan laba bersih sebesar Rp20 triliun pada kuartal III 2020. Capaian ini memang menurun dari periode yang sama pada tahun 2019. Namun, penurunan itu terbilang tipis, yakni 4,2% dari Rp20,9 triliun pada kuartal III 2019.

        Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pandemi masih menjadi tantangan bagi perekonomian. Meskipun begitu, Jahja menilai sudah ada tanda-tanda pemulihan bagi sektor perbankan. Di mana, keberhasilan BCA dilihat dari terdongkraknya pendapatan bunga bersih sebesar 9,0% menjadi Rp40,8 triliun pada kuartal III 2020. Sementara, aset perseroan menembus rekor baru, yakni sebesar Rp1.000 triliun per September 2020.

        PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI)

        BRI telah merilis kinerjanya. Net profit bank ini anjlok hingga 43,05% jadi hanya Rp14,11 triliun per September 2020 dari Rp24,78 triliun pada periode yang sama 2819 (YoY).

        Penurunan ini sejalan dengan turunnya pendapatan bunga bersih 6,2% dari Rp 69,86 triliun menjadi Rp57,08 triliun. Sementara, beban pencadangannya juga mengalami kenaikan 22,5% dari Rp15,1 triliun menjadi Rp18,5 triliun. Beban lain-lain naik dari Rp13,7 triliun menjadi Rp16,7 triliun.

        "Bahwa laba kuartal III 2019 sudah jadi level terendah tahun ini sehingga pada kuartal IV diharapkan bisa lebih baik lagi," ujar Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, dikutip pada Minggu (15/11/2020.

        PT Bank Mandiri (Persero)

        Bank Mandiri mencatat kinerja pada kuartal III 2020 belum maksimal. Perolehan laba merosot tajam hingga 30,72% dari Rp20,25 triliun pada September 2019 menjadi hanya Rp14,03 triliun pada September 2020.

        Koreksi laba tersebut sejalan dengan capaian pendapatan bunga bersih yang lebih rendah secara tahunan. Jika pada kuartal 2019 Bank Mandiri mengantongi pendapatan bunga bersih Rp43,94 triliun, angkanya terpangkas 4,05% menjadi Rp42,16 triliun pada kuartal 2020.

        PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)

        Merujuk laporan keuangannya, BNI mencatatkan laba bersih Rp4,32 triliun atau turun 63,9% (yoy) dari Rp11,97 triliun di akhir September 2019. Penurunan itu tidak lepas dari penurunan pendapatan bunga bersih dan kenaikan pencadangan.

        Sementara itu, pendapatan bunga bersih tercatat menurun 0,81% dari Rp26,87 triliun di kuartal III 2019 menjadi Rp26,65 triliun pada kuartal III tahun ini. Penurunan ini seiring dengan rasio kecukupan pencadangan perseroan yang naik dari 159,2% pada tahun lalu menjadi 206,9% tahun ini.

        PT Bank Tabungan Negara (BTN)

        Terakhir, yang terkena imbas pada bank pelat merah ini adalah Bank Tabungan Negara (BTN). Emiten dengan kode BBTN mencatat laba Rp768 miliar pada semester I-2020. Pencapaian laba itu turun sebesar 40% dibanding periode sama tahun lalu yang Rp1,3 triliun.

        Untuk diketahui, Kementerian BUMN pun mencatat bahwa dari data 2018, BCA memiliki keunggulan dalam hal Return on Assets (ROA) dibanding Bank Mandiri, BRI, maupun BNI. Namun jika dilihat dari besaran Net Interest Margin (NIM), BUMN-BUMN perbankan relatif lebih unggul dari perusahaan swasta domestik yang menjadi pesaingnya tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: