Pegiat media sosial Denny Siregar kembali mengunggah video pendek terkait pernyataan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) yang menyatakan bahwa Kepolisian sudah diingatkan, kalau tidak mau seperti di Perancis, ada penghinaan Nabi dan muncul kasus pemenggalan, maka laporan penista-penista agama harus diproses.
"Yang menghina Nabi, yang menghina Islam, yang menghina Ulama, Proses! Betul? Kalau tidak diproses, jangan salahkan umat Islam, kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan semua. Takbir! Takbir!" seru Rizieq. Baca Juga: Dr Tirta: Anak Presiden Tidak Ditegur, Giliran Habib Rizieq Ditegur
Terkait itu, Denny pun menanggapi. "Suriah sudah dekat.... Provokasi untuk bunuh-bunuhan sudah dideklarasikan.." katanya, seperti dikutip, dalam akun Twitternya, Rabu (18/11/2020). Baca Juga: Skenario Kepulangan Habib Rizieq awalnya Begini...
Sebelumnya, Habib Rizieq sempat menjelasakan bagaimana tahapan perubahan revolusi akhlak menjadi jihad fi sabilillah.
Ia mengatakan, perubahan pola perjuangan bisa terjadi apabila kezaliman tidak berhenti padahal ajakan perdamaian sudah digaungkan.
"Kalau mereka mau bicara revolusi berdasarkan ajaran nabi, ajaran Islam, Alquran dan sunnah, enggak boleh menutup pintu dialog, menutup pintu perdamainan, mmenutup pintu rekonsiliasi," ujar Habib Rizieq saat berceramah di acara Maulid Nabi Muhammad SAW sebagaimana dikutip dari Front TV, Minggu (15/11/2020).
Habib Rizieq bercerita, pada saat itu Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat ingin berperang. Namun Rasulullah menawarkan dialog terlebih dahulu kepada musuhnya untuk memeluk agama Islam. Jika musuh menyetujui maka pertumpahan darah tidak perlu terjadi. Inilah cerminan akhlak Rasulullah.
"Jangankan revolusi, perang aja nabi enggak pernah melupakan akhlak, lihat perang nabi, nabi mengajarkan para sahabat manakala dua pasukan sudah bertemu di medan tempur, antara pasukan Islam dan kafir, maka panglima pasukan Islam wajib menawarkan Islam terlebih dahulu kepada para musuh," jelas dia.
"Kalau mereka terima, cukup enggak boleh lanjut perang, jadi nabi dalam tiap medan tempur menawarkan dulu kenapa kita musti perang, kenapa kita tidak sama-sama beriman kepada Allah, kenapa kita tidak menjaga perdamaian, ini ajaran nabi saudara," tambahnya.
"Kalau nabi sudah dialog, menawarkan perdamaian, tapi musuh enggak mau damai, tetap berkeras perang, nabi dan sahabat sejengkal pun tidak akan pernah mundur," tegas Habib.
"Begitu juga revolusi ahlak kita, tawarkan perdamaian, tawarkan dialog, tawarkan selesaikan persoalan bangsa tanpa pertumpahan darah, setuju, tapi kalau mereka tak mau, terus menerus berbuat zalim, terus menerus menindas rakyat, terus menerus merusak bangsa negara, terus menerus mengkriminalisasi ulama, terus menerus ingin pertumpahan darah, maka apa boleh buat dari revolusi akhlak bisa berubah menjadi jihad fi sabilillah. Takbir," tegasnya.
"Siap jihad? Siap jihad? Takbir. Kalau kami tawarkan dialog, berarti kami gak mau perang, kalau tawarkan rekonsiliasi, berarti kami tak ingin pertumpahan darah, tapi ingat tidak ada kata damai dengan kezaliman. Haram kita berdamai dengan kezaliman," tutup Habib Rizieq.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil