PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat meluncurkan salah satu program transformasi, yaitu pusat komando atau command center untuk mempercepat proses penanganan gangguan pelanggan di masa pandemi Covid-19.
Peluncuran Command Center Sumbawa dan Command Center Bima tersebut dilakukan secara daring oleh Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi Maluku Papua dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda, disaksikan General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Lasiran di Mataram, Selasa (1/12/2020).
"Itu merupakan salah satu wujud program transformasi PLN, yaitu customer focused. Semua infrastruktur akan saling terintegrasi untuk mempercepat proses penanganan gangguan," kata Lasiran, Selasa (1/12/2020).
Baca Juga: Gandeng Pemkab Asmat, PLN Operasikan Listrik di 5 Distrik Asmat Papua
Di NTB, terdapat tiga command center, yaitu Lombok Command Center dengan enam unit layanan pelanggan (ULP), tersebar di Pulau Lombok. Sedangkan, Sumbawa Command Center dengan empat ULP tersebar untuk wilayah kerja Sumbawa, dan Bima Command Center dengan empat ULP di wilayah kerja Bima.
Lasiran mengatakan keberadaan pusat komando akan sangat berpengaruh terhadap percepatan pelayanan pengaduan pelanggan.
Seluruh pengaduan akan langsung diterima oleh petugas di pusat komando, yang akan langsung diteruskan ke petugas gangguan di lokasi terdekat dengan lokasi gangguan.
"Petugas gangguan pun juga akan dapat secara daring (online) menerima pelaporan gangguan dengan menggunakan aplikasi APKT Mobile, sehingga dapat langsung menuju ke lokasi gangguan dengan lebih cepat," katanya.
Ia mengatakan, inovasi command center juga tak lepas dari penggunaan teknologi dan juga aplikasi untuk memudahkan petugas di lapangan. Salah satunya GPS track solid yang akan melacak posisi kendaraan dinas pelayanan gangguan dan regu pemeliharaan. Aplikasi itu terpasang di seluruh mobil dan motor petugas gangguan.
"Posisi petugas gangguan akan dapat diketahui oleh petugas command center. Jadi, petugas di command center akan dapat meneruskan pengaduan yang masuk langsung ke petugas di lokasi terdekat. Penanganan juga dapat dilakukan lintas wilayah kerja, borderless," kata Lasiran.
Baca Juga: Penumpang Pesawat Domestik Anjlok 59,15% Selama Januari-Oktober
GPS track solid, kata dia, selain digunakan untuk command center, juga digunakan untuk memantau lokasi pekerjaan yang lain seperti pemeliharaan jaringan, pemeliharaan gardu, inspeksi jaringan, perabasan, dan lain-lain.
Sebelumnya, pengaduan yang masuk di kanal pengaduan PLN diterima di masing-masing ULP yang tersebar di 14 lokasi di NTB, dan selanjutnya diteruskan ke petugas gangguan. Penanganan gangguan pun dilakukan berdasarkan wilayah kerja pelanggan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: