Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gunakan Listrik PLN, Petani Soppeng-Sulsel Tingkatkan Produktivitas dan Efisienkan Biaya

        Gunakan Listrik PLN, Petani Soppeng-Sulsel Tingkatkan Produktivitas dan Efisienkan Biaya Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Melalui program Electrifying Agriculture, PLN terus melayani kebutuhan listrik bagi para petani, salah satunya di Desa Panincong, Kelurahan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Dengan menggunakan listrik, petani memperoleh manfaat dari segi operasional, efisiensi, dan produktivitas.

        Syamril, salah seorang petani di tempat tersebut, mengaku dengan hadirnya listrik di sawahnya dapat menghemat biaya operasional. Sebelumnya, untuk mengoperasikan pompa air untuk mengairi sawahnya, ia membutuhkan rata-rata 3 (tiga) kilo gram (kg) tabung gas dengan biaya sebesar Rp58.000 per hari.

        Baca Juga: PLN Optimalkan Pemanfaatan FABA, Dorong Biaya Infrastruktur Murah & Kualitas Lingkungan Lebih Baik

        Menurutnya, apabila menggunakan listrik, mereka hanya membutuhkan Rp30.000 untuk membeli token listrik dan menyalakan pompa airnya dalam satu hari penuh. "Penghematan yang saya dapat adalah Rp28.000 setiap harinya. Artinya, estimasi dalam satu tahun saya bisa menghemat sampai Rp10.220.000," tutur Syamril dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (21/3/2021).

        "Selain itu penggunaan listrik juga praktis dan andal, saya tidak perlu jauh-jauh ke sawah pada malam hari untuk mengecek tabung gas apakah habis atau tidak karena dengan adanya listrik pompa dapat menyala terus-menerus," ungkapnya.

        General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid, menjelaskan bahwa PLN sangat mendukung program Electrifying Agriculture. "Dengan program ini tentu akan mempermudah petani dalam penghematan dan produksi," ujarnya.

        Menurutnya, petani dapat menghemat biaya operasional hingga 50% dengan adanya listrik. Selain itu, pasokan listrik yang terus-menerus juga akan meningkatkan produksi gabah para petani.

        Untuk melayani sebanyak 13 petani dengan total daya 41.200 Volt Ampere (VA) di Desa Panincong, PLN membangun jaringan listrik sepanjang dua kilometer sirkuit (kms) Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan memancang 20 tiang. Dengan adanya program Electrifying Agriculture, PLN berharap dapat menggenjot produktivitas pertanian karena dengan hadirnya listrik biaya operasional petani bisa menjadi lebih murah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: