Deb Haaland, Wanita Suku Asli Pertama yang Jabat Menteri di AS
Deb Haaland telah dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat. Ia menjadi suku asli yang pertama dalam sejarah AS terpilih sebagai menteri. Untuk mengapresiasi sukunya, Laguna Pueblo, pada saat pelantikan Kamis lalu (18/3/2021), Haaland mengenakan mocassin, sepatu dari kulit rusa yang biasa dipakai suku Indian.
Perempuan kelahiran Winslow, Arizona pada 2 Desember 1960, itu bangga menyebut dirinya sebagai generasi ke-35 New Mexico.
Baca Juga: Rasisme Meningkat, Biden dan Harris Temui Para Pemimpin Asia
Sebelumnya, Haaland adalah salah satu dari dua wanita suku Indian yang terpilih menjadi anggota Kongres tahun 2018 dari New Mexico, selain Sharice Davids dari Kansas.
Dengan menjabat Mendagri AS, Haaland bakal memimpin 70 ribu staf. Ia juga akan mengawasi penyelenggaraan kebijakan atas pemanfaatan sekitar lebih dari 2 juta kilometer persegi lahan milik federal dan milik penduduk asli. Ia juga akan menjembatani Pemerintah AS dengan 574 suku pribumi yang diakui pemerintah.
"Saya merasa terhormat dan siap melayani," kata Haaland di Twitter-nya. "Sebagai pribumi yang tumbuh di Pueblo, saya ini galak. Saya akan galak untuk semua, planet kita, dan semua tanah terlindung kita," katanya.
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengatakan, terpilihnya Haaland merupakan langkah maju dan besar, dalam menciptakan pemerintahan yang mewakili kekayaan dan keragaman Negeri Paman Sam.
“Penduduk asli Amerika sudah terlalu lama diabaikan di tingkat Kabinet dan di banyak tempat lain, '' kata Schumer, dikutip Channel News Asia.
Penduduk asli Amerika melihat Haaland sebagai seseorang yang akan melindungi lingkungan serta hak suku. Pemilihannya mematahkan pola dua abad pejabat urusan Indian-Amerika yang selalu diisi non-Pribumi dan laki-laki.
Namun, tidak semua senang dengan terpilihnya Haaland. Senator Republik mengkritik pandangan Haaland tentang pengeboran minyak dan pengembangan energi lainnya, yang disebutnya sebagai hal yang radikal dan ekstrim.
Haaland terkenal dengan kritikannya terhadap pipa minyak Keystone XL, dan dukungannya untuk Green New Deal.
John Barrasso, Senator Wyoming, anggota Komite Energi dan Sumber Daya Alam dari Partai Republik mengatakan, pandangan ekstrim Haaland dan dukunga Green New Deal adalah bencana dan bisa merugikan pasokan energi Amerika dan ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: