Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mengenal Desain Japandi, Kombinasi Dua Gaya Desain yang Menawan

        Mengenal Desain Japandi, Kombinasi Dua Gaya Desain yang Menawan Kredit Foto: Unsplash/Alexandra Gorn
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketika seseorang baru saja membeli rumah atau mau merenovasi hunian, membuat diri familiar dengan berbagai jenis desain interior diperlukan untuk memperkaya referensi desain. 

        Di tengah popularitas desain modern dan minimalis, berkembang sebuah desain baru yakni Japandi. Seperti dirangkum, Kamis (1/4/2021), Japandi merupakan terminologi yang menggabungkan dua gaya desain yaitu Japanese dan Scandinavian. Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: China Evergrande, Taipan Properti yang Bikin Pendirinya Jadi Orang Terkaya

        Tren desain Japandi mulai perlahan dijumpai di hunian residensial, baik hunian secara keseluruhan maupun salah satu ruang saja, seperti di area ruang tamu atau kitchen set di dapur.

        Berikut bedanya Japandi dengan desain lainnya: 

        Penggabungan Dua Filosofi Hidup

        Dua filosofi tersebut adalah wabi-sabi yang berasal dari Jepang dan lagom dari Skandinavia. Wabi-sabi merupakan filosofi hidup yang menekankan keindahan dalam ketidaksempurnaan.  Baca Juga: Geliat Properti Mulai Bangkit, ini Buktinya

        Hal ini berarti dari kesederhanaan dan kekurangan justru akan muncul keindahan tersendiri. Sementara lagom berarti kehidupan yang serba cukup. Tidak ada yang kurang dan tidak ada yang lebih, memastikan kehidupan yang seimbang dan bahagia. 

        Kedua filosofi ini kemudian diadopsi dan diturunkan ke dalam bahasa desain yang simpel, esensial, dan fungsional guna meningkatkan kualitas hidup penghuni rumah. Dari situ, Japandi justru menciptakan sebuah estetika yang natural, tegas, dan khas.

        Perbanyak Unsur Desain Alami

        Desain interior Japandi identik dengan nuansa yang alami, kalem, dan nyaman. Caranya adalah dengan mengikutsertakan unsur-unsur alami melalui material dan dekorasi di dalam rumah. Material yang paling sering digunakan adalah kayu, rotan, atau bahkan tanah liat. 

        Material-material ini biasanya sering digunakan di ruangan-ruangan yang membutuhkan mebel seperti kursi rotan untuk ruang tamu, meja makan di ruang makan, atau kabinet dapur di kitchen setBaca Juga: Gelar Topping Off Secara Virtual, Sakura Garden City Berikan Kemudahan Memiliki Apartemen

        Dengan finishing natural wood pada lantai rumah atau furnitur yang digunakan, suasana natural, hangat, dan elegan akan didapatkan. Anda juga bisa menambahkan berbagai tanaman indoor untuk semakin meningkatkan suasana alami di dalam ruangan.

        Putih Sebagai Warna Dasar Andalan Japandi

        Warna putih dijadikan pilihan sebaga warna dasar karena kesannya yang lapang, bersih, dan menampilkan keindahan yang sederhana apabila diaplikasikan pada sebuah ruangan. 

        Meskipun begitu, bukan berarti Anda tidak bisa menggunakan warna-warna lain sebagai aksen. Bila dibuat perbandingan, porsi warna putih dalam ruangan yang menggunakan desain Japandi adalah minimal 60 persen. Kemudian, 40 persen sisanya diisi oleh warna lain (cenderung lebih netral, earthy, dan mendukung putih) dan motif pola yang tidak terlalu rumit sebagai aksen. 

        Aksen Warna yang Selaras dan Tidak Terlalu Mencolok

        Aksen warna inilah yang digunakan untuk mengisi porsi 40 persen dari keseluruhan palet warna Japandi. Anda bisa mengaplikasikan warna-warna yang sedikit lebih cerah. Misalnya, warna-warna earth tone dan kalem atau juga pastel. 

        Sebagai tambahan, Anda juga bisa menambahkan motif atau tekstur sebagai alternatif. Contohnya, exposed materials seperti semen atau batu bata untuk kesan yang lebih industrial atau permainan motif geometris yang modern. Elemen-elemen desain ini akan memberikan desain interior yang lebih selaras, namun tetap simpel dan fungsional. 

        Efektivitas Furnitur untuk Gaya Hidup Esensial 

        Esensialisme adalah salah satu nilai yang membentuk bahasa desain dan juga gaya hidup japandi. Hal ini berarti menggunakan furnitur yang benar-benar dibutuhkan. Untuk menentukannya, Anda bisa melihat dari jumlah penghuni rumah dan seberapa banyak waktu yang dihabiskan setiap orang di rumah setiap harinya. 

        Dari situ, penyesuaian jumlah dan jenis furnitur bisa dilakukan. Misalnya, saat hunian Anda hanya terdiri dari Anda dan pasangan, ruang tamu tidak perlu diisi dengan berlebihan. Hanya sofa dua tempat duduk, coffee table, kursi bersandaran tangan, beberapa lampu, karpet, dan bantal sofa. Cukup untuk membuat ruang tamu berfungsi sebagaimana mestinya. 

        Praktis dengan Furnitur Multifungsi

        Mengurangi penggunaan furnitur juga bisa dilakukan dengan memasang furnitur yang bersifat multifungsi dan spacesaving. Dengan perkembangan tren dan kesadaran produsen furnitur untuk mengakomodasi orang-orang yang tinggal di hunian mungil, furnitur multifungsional semakin punya banyak pilihan. 

        Misalnya, unit rak yang bisa dijadikan rak buku atau kabinet pajangan, tetapi juga menjadi pemisah ruangan atau room divider. Begitu juga rangka tempat tidur yang punya laci penyimpanan di bagian bawahnya atau konter dapur 2 in 1 di kitchen set yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan.

        Dalam perkembangannya, Japandi juga memiliki beberapa turunan gaya yang digabungkan dengan pengaruh desain interior lainnya. Setidaknya, sudah ada Japandi modern, Japandi urban, dan Japandi industrial yang masing-masing mempunyai karakteristik dan ciri khasnya masing-masing. Meskipun demikian, Japandi yang paling mendasar didefinisikan dengan lima karakteristik di atas yang patut dipertimbangkan jika Anda akan atau dalam proses mengisi rumah. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: