Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jangan Mau Kerja Terus! Begini Cara Jadikan Uang Bekerja untuk Kita!

        Jangan Mau Kerja Terus! Begini Cara Jadikan Uang Bekerja untuk Kita! Kredit Foto: Amar Bank
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Investasi bagi seorang financial planner, Felicia Putri Tjiasaka adalah menjadikan uang bekerja untuk kita, sementara kita beristirahat. Jika Warren Buffet pertama kali berinvestasi di usia 10 tahun, Felicia pertama kali berinvestasi di usia 17 tahun, yakni saat ia memiliki KTP.

        Saat-saat pertama ia jatuh cinta pada Pasar Modal yakni saat ia mengikuti Olimpiade tentang Pasar Modal. Sejak itulah ia memantapkan niat untuk menjadi seorang ahli finansial.

        Baca Juga: Aplikasi Investasi Ini Bisa Hasilkan Uang dengan Mudah

        Memulai investasi bagi Felicia cukup mudah, yakni langsung membeli instrumen investasi yang diinginkan, contohnya saham. Terlebih, investasi di pasar modal bisa dilakukan sedikit demi sedikit, lakukan pendekatan terlebih dahulu. Sekarang, berinvestasi Rp100 ribu sudah bisa memiliki instrumen investasi. Setelah dirasa 'cocok', bisa mulai ditambah investasinya.

        "Investasi sama seperti hidup, hidup 'kan punya tujuan, investasi juga sama." ujar Felicia dikutip dari video YouTube bertajuk 'BNI Life Corner | Ep.3 Felicia Putri Tjiasaka: Investasi? Uang Kerja, Kita Istirahat (Part 1/2)'.

        "Makanya aku bilang ke anak-anak muda, apalagi kalau belum 25-30, lakukanlah hal-hal positif. Enggak tau kedepannya akan dibawa ke mana," lanjutnya.

        Untuk mengetahui investasi yang cocok, jangan tanyakan kepada orang lain, tetapi tanyakan ke diri sendiri. Seseorang yang ingin memulai investasi tanyakan ke diri sendiri; tujuannya apa dan mengatahui profil risikonya.

        Profil risiko ini berasal dari hati dan pikiran si investor sendiri. Karena itu, risiko bisa berubah seiring berjalannya waktu. Bisa dimulai dari konservatif, naik ke moderat hingga menjadi agresif.

        Meski demikian, harus dipahami bahwa investasi keuangan adalah investasi dengan return paling rendah. Sementara, investasi untuk diri sendiri bisa mengembalikan return yang tinggi.

        Dalam investasi keuangan, ada yang profil risikonya paling rendah (konservatif) yaitu saat tujuannya memiliki jangka waktu pendek, seperti tabungan, deposito dan reksadana pasar uang. Felicia sendiri lebih menyarankan reksadana pasar uang karena nilainya selalu naik.

        Ada juga investasi keuangan dengan risiko menangah (moderat) yaitu saat jangka waktunya 1-3 tahun, seperti emas, reksadana pendapatan tetap, P2P lending dan obligasi.

        Terkahir, yang jangka panjang lebih dari 5 tahun yakni risiko tinggi (agresif), seperti saham, reksadana saham, reksadana index, P2P lending, bisnis dan properti. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: