Cuitan Anak Buah Prabowo Nggak Ada Takut-takutnya Bersuara, Jokowi Disebut Tak Mampu Tangani...

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mampu menanggulangi pandemi Covid-19.

Karena itu, ia mengatakan jutaan nyawa rakyat Indonesia berjatuhan karena terpapar virus Covid-19 itu. 

“Negara sudah tidak mampu menyelamatkan nyawa rakyat,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Rabu (7/7/2021). Baca Juga: Kata Oom Luhut: Kita Beruntung Punya Presiden Jokowi, Mau Cari Di Mana Kayak Gitu

Lanjut anak buah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ini, menyarankan agar pemerintah meminta pertolongan ke dunia Internasional guna menangani kasus Covid-19 yang kian menggila. 

“Sebaiknya segera ada intervensi dan pertolongan global untuk Indonesia,” lanjutnya. Baca Juga: Nggak Main-Main Belain Jokowi, Denny Tampar Omongan Anak Buah AHY: Kaum Sombong, Merasa Darah Biru

Adapun, anggota DPR RI ini juga menyoroti persoalan kelangkaan oksigen di rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19.

“Rumah sakit tak berdaya melayani pasien, oksigen langka,” katanya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa sejumlah obat kesehatan juga mengalami kelangkaan, mulai dari vitamin dan obat-obatan lainnya.

“Vitamin sulit didapat. Utang kepada RS belum dibayar. Banyak orang berjibaku sendiri menyelamatkan diri,” tutur dia.

Baca Juga: Pakar Hukum 'Tampar' Keras Megawati, Bawa-bawa Presiden Jokowi

Baca Juga: Rizal Ramli Minta Jokowi Jangan Malu Tiru Cara Level Gubernur Emil, Warga: "Ngledek Nih?"

Sementara itu, diketahui pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana akan mengimpor tabung oksigen guna mengatasi kelangkaan di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin saat rapat kerja bersama anggota DPR RI Komisi IX, Senin (5/7/2021).

“Kita dengan Kementerian Perindustrian sudah berkoordinasi untuk mengimpor tabung 6 meter kubik dan 1 meter kubik untuk memenuhi ruang-ruang darurat tambahan Covid-19,” ujarnya.