Ingatkan Jokowi Negara Bisa Gagal, Anaknya SBY Didamprat Netizen: Ngomel Doang Anak SD Juga Bisa

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, yakni Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, diduga memberikan sindiran kepada pemerintah terkait melonjakanya kasus positif Covid-19.

Putra bungsu mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap Indonesia jangan sampai menjadi negara gagal hanya karena tidak mampu menyelamatkan rakyatnya.  Baca Juga: Sekarang Giliran Adiknya Mas AHY Nyindir Pemerintah, Sampai Kapan Bangsa Kita Terus Begini?

“Jangan sampai negara kita disebut ‘failed nation’ akibat ketidakmampuan Negara selamatkan rakyatnya,” ujar Ibas sebagaimana tertuang dalam foto yang diunggah oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Imelda Sari di akun Twitter miliknya, Isari68, seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (7/7/2021). Baca Juga: Sekarang Anak Buah AHY Ngatain Presiden Saat Ini Alami Fase Bebek Lemah' Bagai Raja...

Lanjutnya, ia menerangkan bahwa situasi saat ini banyak anggota keluarga hingga kolega terpapar Covid-19 dan meninggal dunia.

Menurutnya, situasi ini menunjukkan bahwa Covid-19 semakin mengganas.

Karena itu, Ibas pun mempertanyakan kira-kira hingga kapan situasi ini akan terjadi di Tanah Air. “Sampai kapan bangsa kita terus begini?” tanya adik Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga: Anak Buah AHY Kasih Sentilan, Presiden Jokowi Mending Jangan Baca!

Baca Juga: Pasukan AHY dan SBY Habis Dikatain PDIP, Tong Kosong Banyak Ngebacot, Beda sama Demokrat Moeldoko

Kontan saja, pernaytaan Ibas pun langsung dicibir banyak netizen, seperti dilihat dalam akun Facebook Mak Lambe Turah. 

MLT: “Morning gaisss. Morning Pak Jokowi ....ada pesan dari panageran cikeas, mohon dibaca.”

Eko Sedang Menulis: “Apa yg sudah kamu bantu untuk negaramu. Kalau sekedar ngomel, anak SD juga bisa.”

Sementara itu, kasus positif Covid-19 bertambah 31.189 pada hari ini, Selasa (6/7). Dengan penambahan itu, total kasus positif di Indonesia kini mencapai 2.345.018 sejak pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020 lalu.