Xi Jinping Lakukan Kunjungan Mendadak ke Tibet, Apa Respons India?

Presiden China Xi Jinping telah melakukan kunjungan mendadak ke Daerah Otonomi Tibet (TAR), media resmi mengatakan pada Jumat (23/7/2021) pagi. Sumber tersebut menambahkan bahwa kunjungan itu dimulai di Nyingchi dekat perbatasan Sino-India di Arunachal Pradesh dua hari sebelumnya.

Setelah mendarat di Nyingchi pada Rabu, Xi mengunjungi Lhasa pada Kamis, kembali ke ibukota Tibet setelah lebih dari satu dekade, kata laporan, seperti dilansir Xinhua, Jumat (23/7/2021).

Baca Juga: Tentara China Terus Meningkatkan Aktivitas di Sepanjang Garis Kontrol Aktual India

Dalam rekaman video yang dibagikan di media sosial Tiongkok, sekretaris jenderal Partai Komunis Tiongkok (CPC) Xi terlihat menyapa penduduk di Nyingchi dengan ungkapan Tibet untuk keberuntungan “Tashi Delek”.

Xi kemudian meminta mereka untuk memiliki keyakinan akan masa depan yang lebih baik.

Sebuah laporan singkat yang dirilis oleh kantor berita resmi, Xinhua, mengatakan Xi tiba di bandara Nyingchi Mainling pada hari Rabu dan disambut hangat oleh penduduk setempat dan pejabat dari berbagai kelompok etnis.

"Dia kemudian mengunjungi jembatan sungai Nyang untuk memeriksa pelestarian ekologi di lembah sungai Yarlung Zangbo dan anak sungainya Nyang," kata laporan Xinhua.

Xi telah memimpin delegasi serupa ke Lhasa pada 18 Juli 2011, sebagai wakil presiden China saat itu, untuk memperingati 60 tahun “pembebasan damai Tibet”, South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong melaporkan.

Dalam pidatonya satu dekade lalu, dia bersumpah untuk melawan “kegiatan separatis” yang terkait dengan Dalai Lama, pemimpin spiritual diasingkan yang pengaruhnya telah bertahun-tahun coba disingkirkan China.

Kunjungan Xi ke Nyingchi terjadi sebulan setelah China meresmikan layanan kereta listrik pertamanya di Tibet antara ibu kota Lhasa dan kota Nyingchi, seminggu sebelum BPK yang berkuasa merayakan ulang tahunnya yang ke-100 pada 1 Juli.

Peresmian jalur baru menandai tahap kritis dalam visi jangka panjang Beijing untuk membangun infrastruktur di TAR dan menghubungkan daerah perbatasan terpencil dan Lhasa ke pedalaman China.

Ujung jalur kereta api kemungkinan akan dekat dengan daerah kota Bayi, dekat perbatasan dengan India.