Kena Prank Sumbangan Rp2 T, Aduh... Aduh, Pendukungnya Jokowi Masih Ngeles Aja...

Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando tampak tidak masalah dengan prank sumbangan untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 2 triliun yang dilakukan anak Akidi Tio.

Sebab, ia tiba-tiba menyinggung soal “prank wajib memilih gubernur seiman” usai banyak diserang soal donasi Rp2 triliun. Baca Juga: Ade Armando Cuit Prank Gubernur Seiman, Publik Sindir Ngeles Tertipu Donasi Rp2 T

Diketahui sebelumnya, Akidi Tio, Heriyanti dipanggil polisi dan diperiksa selama 9 jam, Senin (2/8) kemarin.

Menurut postingan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, ia mengatakan jika prank Rp2 triliun tidak merugikan siapa-siapa.

“Bandingkan dengan prank ‘wajib memilih gubernur seiman’ yang menghancurkan bangsa,” cuitnya dalam akun Twitternya @Adearmando1, Selasa (3/8/2021). Baca Juga: Ucapan Ade Armando Dikritik Dokter Tirta, Isinya Menohok

Sebelumnya diketahui, Ade Armando memberikan apresiasi atas sumbangan keluarga Akidi Tio yang diserahkan secara simbolis kepada Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri.

“Ini jadi satu contoh yang saya gunakan untuk menantang kelompok-kelompok muslim pribumi yang suka sekali menjelekan Tionghoa. Saya akan bilang ini sumbangan pengusaha Tionghoa, mana sumbanganmu,” ujanya.

Baca Juga: Bertengger di Twitter, Apes! Pak Jokowi Deh yang Kena Bulan-bulanan dari Kelakuan Ade Armando

Ia mengatakan bahwa etnis Tionghoa selalu dijadikan musuh bersama oleh kelompok Islam.

“Mereka dijadikan musuh bersama kelompok-kelompok Islamis radikal yang bercita-cita menguasai Indonesia. Karena itulah saya senang dengan teladan keluarga Akidi Tio,” ujarnya.

“Bukan 2 miliar loh, 2 triliun rupiah. Uang semua ngga pakai pasir. Dia dan keluarganya sangat low profil. Dia menyerahkannya tidak dengan gembar-gembor,” ucapnya.

Kontan saja, cuitan Ade Armando tersebut langsung bereaksi.

Seperti Yadiesa_mpf, “Gak malu lu De? Masih aja ngeles? Beliau ini beneran dosen UI ya?” katanya.

“Seorang dosen kenak prank. Kadung bangga-banggain. Masih ngeles cari pembenaran dan kesalahan orang lain. Emang benar Anda pernah lulus kuliah?” kata Mdaryo3.