Demokrat Terheran-heran, 2 Periode Aja Pak Jokowi Ancur-Lebur, Ini Minta 3 Periode

Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana mengaku terheran-heran dengan pihak-pihak yang menginginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan jabatan hingga tiga periode.

Sebab, anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini menilai kepemimpinan Jokowi dua periode sudah hancur lebur.

“Masih aja ada yang pengen 3 periode. Dua periode aja hancur lebur,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat Kamis (5/8/2021). Baca Juga: Geger Instruksi Keras Menterinya Jokowi: Segel Semua Masjid, Ternyata Oh Ternyata Videonya..

“Bukannya serius nangani pandemi malah sibuk surpa surpey,” cetus dia.

Sementara itu, hasil survei Indostrategic menunjukkan bahwa responden pendukung PDIP dan Partai Golkar juga mendukung wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indostrategic, Khoirul Umam saat membacakan rilis survei secara virtual pada Selasa, 3 Agustus 2021. Baca Juga: Pesawat Jokowi Ganti Warna, Ocehan Netizen Bikin Kuping Panas, Gak Sekalian Pakai Logo Banteng?

“Dari hasil crossed-tabulasi, jumlah responden masyarakat yang setuju wacana tiga periode, 48,7 persen berasal dari pemilih PDIP, lalu 15,3 persen berasal dari pemilih Partai Golkar,” ungkapnya, dilansir dari Kompas.

Menanggapi hasil survei tersebut, Sekretaris Jenderal Komunitas Jokpro 2024, Timothy Ivan Triyono pun meyakini bahwa dukungan wacana presiden tiga periode dari partai lainnya akan segera menyusul.

“Kita tahu di parlemen, PDIP merupakan partai besar dengan perolehan 128 (19,33 persen) kursi dan Golkar 85 (12,31 persen) kursi. Kalau digabungkan sudah 213 atau sekitar 37 persen,” ungkap Timothy pada Rabu, 4 Agustus 2021.

“Jokpro 2024 berharap insya Allah partai lainnya cepat atau lambat akan ikut bergabung,” lanjutnya.

Timothy juga menyoroti hasil survei Indostrategic bahwa 60,4 persen responden merasa puas terhadap kinerja Presiden Jokowi.

“Artinya, jika wacana presiden tiga periode terus didorong, bukan tidak mungkin jumlah pendukungnya terus bertambah dan menjadi mayoritas,” jelasnya.