OJK Jelaskan Kontribusi Fintech dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai fintech atau penyedia layanan keuangan digital dapat berkontribusi secara positif pada upaya pemulihan ekonomi nasional dalam masa krisis pandemi sekarang ini.

Kepala Bagian Grup Inovasi Keuangan Digital (GIKD) OJK Bagus Kurniawan mengungkapkan fintech bisa berperan secara langsung maupun tidak langsung dalam tiga unsur utama sektor jasa keuangan di Indonesia, yaitu pembiayaan UMKM, literasi keuangan, serta inklusi keuangan.

Baca Juga: Simak! Ini Wejangan Bos OJK Biar Restrukturisasi Kredit Enggak Bikin Boncos

Terkait UMKM, Bagus menyampaikan akses pembiayaan terhadap para pelaku UMKM masih belum maksimal.

"Dari total UMKM Indonesia yang mencapai 64 juta atau sebesar 99% dari total bisnis yang beroperasi di Indonesia, hanya 74% yang memiliki akses pembiayaan," kata Bagus dalam webinar Kredivo, Selasa (10/8/2021).

Padahal, lanjut Bagus, UMKM berkontribusi sekitar 60% terhadap PDB nasional dan 58% pada total investasi di Indonesia. "Karenanya membuka akses pembiayaan dan pendanaan alternatif pada UMKM memegang peranan penting dalam upaya pemulihan nasional," jelasnya.

Kemudian, Bagus menjelaskan hasil survei yang dilakukan OJK pada 2019 lalu menunjukkan tingkat literasi keuangan nasional baru mencapai 38% dengan tingkat inklusi keuangan nasional sebesar 76%. Angka ini masih kalah jauh dibanding negara lain di kawasan ASEAN, seperti Singapura yang mencapai 98% dan Malaysia 85%.

"Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak segmen masyarakat yang belum mendapat layanan keuangan dengan optimal dan masih banyak ruang bagi sektor jasa keuangan dapat membantu pemulihan perekonomian nasional, khususnya melalui layanan keuangan digital," imbuhnya.