Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prabowo Diterima di Washington, itu Punya Arti Begini...

        Prabowo Diterima di Washington, itu Punya Arti Begini... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran (Unpad) Teuku Rezasyah juga ikut menyorot tur Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris ke Asia Tenggara yang dimulai sejak 22 Agustus lalu.

        "Aneh tapi nyata, kok tak mengagendakan Indonesia dalam lawatannya. Bukankah Indonesia negara unggulan di ASEAN, Indo-Pasifik, Organisasi Konferensi Islam, dan Gerakan Non-Blok? Atau Jakarta sudah bukan lagi ibu kota diplomatik dari ASEAN?" katanya dikutip dari RMOL beberapa saat lalu.

        Menurut Teuku, pengabaian terhadap Indonesia sebenarnya sudah terasa sejak awal pemerintahan Presiden Joe Biden.

        Terlihat dari dokumen Interim National Security and Strategic Guidance yang dirilis Gedung Putih pada Maret 2021. Dalam dokumen itu tidak ada kata kunci Indonesia, apalagi pentingnya Indonesia bagi pembangunan dunia dan keamanan dunia.

        Meski begitu, Teuku menekankan, Indonesia tidak perlu berkecil hati. Lantaran hubungan antara Indonesia dan AS cukup baik dan memiliki banyak kesepahaman.

        Buktinya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan terpisah ke Washington.

        Selain itu, kedua negara juga melakukan latihan militer gabungan Garuda Shield yang berlangsung di tiga lokasi terpisah di tanah air, yang merupakan latihan militer terbesar dalam sejarah hubungan kedua negara.

        "Tidak dikunjunginya Indonesia sebenarnya baik bagi Indonesia sendiri. Karena dengan demikian, dapat meyakinkan dirinya sendiri sudah menjalankan prinsip bebas aktif secara konsisten," tambah Teuku.

        Kamala tiba di Pangkalan Paya Lebar pada Minggu (22/8), Harris berada di Singapura selama tiga hari, sebelum melanjutkan perjalanan ke Vietnam pada Selasa (22/8).

        Kunjungan Harris memiliki banyak tujuan dan agenda. Salah satu utamanya seputar upaya AS melawan pengaruh China di Indo-Pasifik, khususnya Laut China Selatan, serta penegasan komitmen Washington kepada Asia Tenggara setelah hengkang dari Afghanistan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: